Jakarta - Sudah lihat All New Toyota Kijang Innova Reborn dong. Di balik bodi, interior dan mesin baru dengan segudang fitur-fitur canggih, MPV ini juga mengalami banyak perubahan yang enggak kelihatan loh.
Makanya, bisa dibilang nyaris 80% seluruh bagiannya dibuat dari baru. Misalkan saja nih soal dimensinya.
“All New Kijang Innova panjangnya bertambah 15 cm menjadi 4.735 mm. Lebarnya pun bertambah 5,5 cm menjadi 1.795 mm dan tingginya bertambah 4,5 cm jadi 1.795 mm,” jelas Iwan Abdurrahman, Technical Service Division Toyota Astra Motor.
Efeknya sangat terasa di dalam kabin. Lebih terasa lapang dan posisi duduk juga lebih nyaman. Paling kentara saat melihat bagasi.
Lebih besar dan lega. Dengan bertambahnya dimensi, apakah sasis berubah? Konstruksinya sih masih sama mengandalkan ladder frame.
Soal ini, Hiroki Nakajima, Chief Executive Engineer Toyota Motor Corporation mengatakan “Sasis tersebut paling cocok untuk Indonesia dan sangat kokoh”.
Hanya saja, agar lebih kuat lagi, sasis mengalami perubahan pada material pembuatnya dan dipertebal 2 cm di setiap sisinya.
Belum lagi, titik pengelasan di sekujur bodi ditambah 66 titik. Alhasil, bikin bodi Innova Reborn terasa lebih rigid atau kaku.
Dan ini sangat terasa pada sesi first drive, baik di dalam kota ataupun saat journalist test drive di Bali.
Namun tak hanya meningkatkan handling, tentu kenyamanan harus dipikirkan.
Makanya, sokbreker juga mengalami beberapa revisi, misal tebal dudukan di frame ditambah sebanyak 2 cm.
Posisinya juga diubah untuk mengoptimalisasi penyerapan getaran dari jalan.
“Agar bantingan sokbreker lembut, bagian tabung dipertebal dan disesuaikan dengan bobot yang bertambah menjadi 1.860 kg,” tambah Iwan lagi.
Bandingkan dengan bobot Kijang Innova lama tipe V bensin yang berkisar 1.545 kg. Selisih sekitar 315 kg.
Pun begitu saat dijajal, kabin All New Kijang Innova terdengar lebih kedap kalau dibanding generasi sebelumnya. Itu berkat ditambahnya peredam dan bahan sponge di bagian dalam bodi. • (otomotifnet.com)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR