Jakarta - Seperti Davy J. Tuilan, Deputy 4W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ungkapkan tahun lalu, "Pasar low MPV seperti bunga mawar berduri, sangat seksi, tapi begitu kesentuh beracun," ujar Davy.
Tentu mengacu pada New Ertiga yang sudah diluncurkan tahun lalu. Hasilnya? Masih jauh dari harapan.
Maka buka tahun ini, SIS tawarkan Suzuki Ertiga Dreza. Diposisikan sebagai yang tertinggi di keluarga Ertiga. Mungkin semua fitur yang anda bayangkan pada low MPV bakal disuguhkan Suzuki pada Ertiga Dreza.
Seharusnya, sudah dari tahun lalu Suzuki melakukan langkah ini. Bukan dengan 'nanggung' meluncurkan New Ertiga dengan usungan puluhan ubahan, tapi tetap saja, penyembelihan sejumlah fitur penting malah menjadi blunder. Minus rem ABS dan EBD.
Suzuki bilang ini hanya soal strategi saja (karena sudah menyimpang kartu As 'Ertiga Dreza' diawal tahun ini), padahal kebanyakan karena dua fitur itu juga, masyarakat jadi ragu untuk memboyong Suzuki Ertiga ke rumahnya. Rem ABS dan Airbags, saat ini menjadi fitur penting yang dicari masyarakat.
"Siapa produsen yang paling pandai menekan biaya produksi tapi sanggup meningkatkan kualitas produk, itu yang akan sukses dan lebih diuntungkan,” kata Davy lagi.
Ya tapi menekan biaya produksi juga bukan dengan sekedar memangkas fitur. Dan pada akhirnya kenyataan yang memberikan jawabannya.
Suzuki jelas harus membenahi low MPV andalannya. Karenanya hadir Ertiga Dreza--yang dari berbagai bocorannya, termasuk di otomotifnet, sepertinya layak untuk menjadi unggulan baru, sesuatu yang segar-segar di awal tahun 2016. Malah kalau memungkinkan, sekalian saja Suzuki hanya fokus pada Ertiga Dreza.
Maksudnya, untuk apalagi mempertahankan model yang jelas-jelas 'kurang greget' dipasaran? Langsung saja fokus pada Ertiga Dreza, sehingga bisa lebih maksimal mengolah persaingan di segmen low MPV yang kedepannya tidak akan bisa selalu mengandalkan diskon-diskon liar.
Ertiga Dreza cukup layak kok, dengan tampang barunya, dengan usungan fitur-fiturnya. Dan biarkan masyarakat move on untuk terus melirik Ertiga Dreza, sambil melupakan New Ertiga yang akhirnya hanya dianggap 'biasa saja'.
'Kepuasan' jadi harga lebih yang harus dibayarkan masyarakat. Kenapa tidak kalau Suzuki pun menggantinya dengan suguhan produk yang tidak hanya berkualitas, tapi juga 'memuaskan' dalam segala hal.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR