Jakarta- Program mobil ‘murah’ yang dikenal sebagai LCGC (Low Cost Green Car) sejatinya termasuk dalam roadmap industri otomotif Indonesia yang mulai muncul di tahun 2013.
Kemudian muncul sejumlah model yang berspesifikasi LCGC seperti Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Toyota Agya, Datsun Go, Datsun Go+ maupun Suzuki Karimun Wagon R.
Salah satu faktor kuncian dari mobil-mobil yang masuk dalam skema ini adalah mampu mengonsumsi BBM sebanyak 1 liter untuk jarak 20 kilometer.
Penjualannya tentu ‘menggembirakan’, sebagaimana yang tertera dari data Gaikindo selama tahun 2014 terjual sebanyak 208.209 unit mobil dan tahun lalu bisa dijual mobil LCGC sebanyak 201.868 unit.
Sebenarnya ada satu jenis mobil ‘murah’ lagi yang menjadi runtutan dari mobil LCGC yaitu LCEP atau Low Carbon Emission Program.
Mobil-mobil yang bisa masuk program ini jika mampu mengonsumsi BBM di atas takaran 1:20 dan di atas 1:28.
Berdasarkan roadmap tadi seharusnya mobil-mobil LCEP sudah bisa muncul tahun 2015.
“Tidak harus ganti model, bisa saja dengan mesin baru, asal harus bisa memenuhi aturan konsumsi bahan bakar yang ditetapkan dalam program LCEP,” jelas Davy J. Tuilan sebagai 4W Sales Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales.
Nah, jika melihat tahun 2015 semestinya mobil hasil program LCEP sudah bisa meluncur berarti APM sudah siap dengan unitnya?
Tidak langsung menjawab, Davy menyebutkan bahwa untuk mobil-mobil LCEP keputusannya berdasarkan regulasi yang ditetapkan oleh 4 Kementerian. Yaitu Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian KLH.
“Kalau keputusannya sudah turun, kami siap secepatnya meluncurkan mobilnya,” yakin Davy saat ditemui sore tadi (21/2).
Apakah itu tahun ini? Sambil tersenyum lebar, Davy memungkaskan secara diplomatis,”Belum keluar kebijakannya.”
Editor | : | erie |
KOMENTAR