"Fitur keselamatan seolah hanya sekedar 'permainan' strategi marketing pabrikan. Efeknya, tidak ada edukasi pada konsumen yang terpaksa membeli mobil sesuai budget. Dipaksa membeli sambil berkompromi,"
Jakarta - Semakin maraknya kecelakaan di jalan raya. Dari mobil paling murah harganya sampai sekelas supercar sekalipun, tak luput dari insiden di jalan. Tak heran, semakin kesini, masyarakat menjadi semakin aware terhadap fitur keselamatan pada mobil.
Disisi lain, mulai banyak pula pabrikan yang mengklaim mobilnya aman, dengan mengkampanyekan kandungan fitur keselamatan pada mobil-mobilnya. Namun, fitur yang diunggulkan dan digembar-gembor melalui banyak media seperti iklan, brosur, sampai broadcast message, tidak diikuti dengan edukasi terkait biaya untuk menyematkan fitur-fitur keselamatan itu.
Malah cenderung menjadi 'permainan' marketing--masih sekedar kosmetik saja. Karena biasanya, mobil dengan tipe paling tinggi saja yang tersemat fitur keselamatan super lengkap, sementara sisanya, tak jarang terjadi pemangkasan.
Kita ambil gambaran mobil-mobil baru yang hadir di Januari ini saja. Ada Suzuki Ertiga Dreza, Honda Mobilio, Honda BR-V, Toyota Fortuner dan nanti (29/1) All New Pajero Sport.
Suzuki terang-terangan hanya menyematkan rem ABS dan EBD pada tipe New Ertiga Dreza saja, tipe lainnya polos. Namun kedua fitur tersebut digembar-gemborkan terdapat pada Suzuki Ertiga. Masih lebih baik Honda Mobilio yang tetap menyematkan rem ABS dan EBD sedari awal.
Atau All New Pajero Sport. Diluaran sana, atau bahkan yang OTOMOTIFNET coba langsung di Jepang, usungan fitur keselamatannya sangat-sangat mumpuni dan canggih.
Forward Collision Mitigation (FCM), fitur ini merupakan sistem pengereman otonom darurat berbasis radar. Blind Sport Warning (BSW), juga Ultrasonic Misacceleration Mitigation System (UMS), ketiganya merupakan fitur canggih yang fokus pada antisipasi dan mengurangi potensi kecelakaan. Tapi tidak ada. Bahkan, airbag pun hanya dua dari tujuh.
Toyota Fortuner juga sama. Apalagi untuk sebuah SUV fitur keselamatan jadi makin penting. Ada 7 airbag di All New Fortuner. Lalu ada ABS, EBD, BA, VSC, hill start assist, traction control, dan trailer sway control.
Namun sayang, kalau mau semua fitur keselamatan tersebut, hanya ada di tipe tertinggi VRZ diesel 4x4 AT. Harganya pun tidak disebutkan, karena berdasar sport order (di diealer resmi Toyota harganya sekitar Rp 631 juta).
Memang pemangkasan fitur keselamatan membuat harganya lebih murah dibanding menyodorkan fitur lengkap seperti di negara lain. Tapi harapan besar konsumen yang rela merogoh kocek ratusan juta tentu tak mau hanya sekedar 'dipaksa membeli sambil berkompromi dengan harga jual'.
Begini maksudnya. Edukasi konsumen soal teknologi keselamatan mobil tidak sekedar fungsinya saja, tapi juga biaya riset, pembuatan, sampai penyematan yang otomatis akan meningkatkan harga jual mobil secara keseluruhan. Seharusnya, tidak ada kompromi soal ini.
Namanya konsumen, disodorkan harga yang lebih murah, pasti melirik yang lebih murah dong. Dengan mobil yang sama, tak apalah mereka berkompromi dengan adanya pemangkasan fitur keselamatan.
Suzuki misalnya, sempat tidak menyematkan rem ABS dan EBD pada New Ertiga. Dikatakan hanya sebagai strategi varian tipe. Bayangkan, fitur keselamatan hanya dijadikan permainan 'marketing' yang sampai mempengaruhi strategi product planning.
Atau Toyota yang justru memprediksi tipe menengah dari All New Fortuner yang bakal laris, karena harganya lebih terjangkau. Lumayan lah ada dua airbag, meski sebenarnya ada 7 airbag yang terpasang pada All New Fortuner.
Konsumen yang sudah kadung jatuh hati pada satu mobil, dipaksa untuk tetap membeli mobil tersebut dengan budget yang sesuai dengan kemampuan. Hasilnya, ya jangan harap dapat tipe tertinggi yang lengkap fitur keselamatannya.
Tapi namanya mobil baru ya senang-senang saja. Seolah melupakan pentingnya fitur keselamatan pada mobil. Kecelakaan yang makin sering pun bisa jadi disebabkan karena kurangnya edukasi pada konsumen dari pabrikan.
Tidak semua konsumen tau kalau mobilnya itu aman. Mereka hanya tau, berdasarkan brosur, iklan, bahkan beberapa pemberitaan di media, mobil ini atau mobil itu punya segudang fitur keselamatan yang mumpuni dan canggih.
Faktanya? Segudang fitur keselamatan tersebut hanya terdapat pada tipe tertinggi sekaligus termahal pada sebuah mobil. Mau bagaimana lagi? Uang pas-pasan, ya sudah tipe dibawahnya saja. Tak apa tanpa rem ABS dan EBD, tak apa tanpa airbag sampai 7 buah, yang penting punya mobil baru.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR