Jakarta - Sering hang out bareng di komunitas yang sama membuat 2 pria ini sepakat untuk tampil kembar Tergabung dalam komunitas Hofos (Honda Freed Owners Indonesia) membuat Ahmad Putra dan Prasetyo rajin memodifikasi Freed milik masingmasing.
“Sudah berkali-kali ganti gaya dan tampilan luar. Lalu muncul ide kenapa tidak dibuat tampilan twin,” terang Ahmad Putra yang berusia 43 tahun ini. “Namanya kembar tentu tidak 100% sama. Dipersonalisasi dengan taste masing-masing kok,” tambah Prasetyo yang tergabung dalam Hofos Bekasi. Tapi sekilas kedua MPV PT Honda Prospect Motor ini mirip. Hmm apa saja ya ubahan yang dilakukan keduanya? Ini detailnya. • (otomotifnet.com)
Kaki-kaki
Salah satu yang menjadikan keduanya sama bisa dilihat pada sektor kaki-kaki. Secara spesifikasi ubahan hampir sama. Lihat saja pelek sama-sama mengandalkan Work Meister dengan ukuran 18 inci. Bedanya hanya pada lebar pelek. Freed milik Prasetyo mengandalkan lebar 7 inci, sedangkan Ahmad Putra percaya pada lebar 8 inci.
Untuk ban, mereka sepakat menggunakan merek dan ukuran yang sama. Sistem pengereman pun demikian, keduanya mempercayakan piringan rem Brembo Max yang dipadu kampas rem lansiran Endless. Coilover pun dipercaya keduanya untuk mengganti tugas per dan sokbreker standar. Hanya beda merek, jika Prasetyo mempercayakan Tanabe, lain dengan Ahmad Putra lebih percaya produk Tein.
Mesin
Nah bicara power plant sangat terlihat perbedaan. Freed fender carbon menggunakan forced induction atau lebih tepatnya supercharger. “Enak kalau pakai supercharger, tenaga dari putaran mesin bawah sudah ngisi,” ujar Prasetyo yang tinggal di kawasan Lippo Cikarang, Bekasi.
Pemasangan terbilang simpel karena sudah berupa kit tinggal bolt on saja. Dengan boost standar pabrik 0,4 bar, sanggup menghasilkan 165 dk terukur pada alat dyno milik RS Tuning. Sedangkan milik Ahmad Putra yang seorang pengusaha bidang transportasi tetap bermain naturaly aspirated. Lebih tepatnya bermain stage 2.
Dengan mengandalkan piggyback Dastek dan membenahi saluran pembuangan dengan produk Super Circuit. Kepala silinder juga di-porting agar aliran udara menjadi lebih baik. Tetapi kompresi tetap standar pabrik.
Bodi
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR