Jakarta- Sampai tahun 1995, ketika menyebut mobil penumpang yang tinggi maka akan mudah menyebutnya sebagai “jip” sebagai kendaraan multi-purpose alias serbaguna. Bantingan suspensi yang keras, kakunya desain eksterior serta interior, dan sempitnya kabin jadi identitas utamanya.
Semuanya berubah membuat satu golongan baru sebagai SUV (sport utility vehicle) saat Opel Blazer meluncur ke pasar Indonesia, mengiringi Mitsubishi Pajero, Toyota Land-Cruiser VXR (dan VX) serta Suzuki Vitara.
Desain kabin dengan dek rata serta optimalisasi ruang penumpang serta barang ala MPV membuat nama SUV tadi muncul. Tentu saja, dikendarainya lebih nyaman.
Dalam perkembangannya, segmen ini dalam daftar penjualan mobil baru Gaikindo tidak lagi disebut sebagai segmen 4x2, melainkan sudah menjadi SUV.
Kemudian segmen ini dipecah lagi menjadi LSUV dan SUV. Sebagian lagi yang SUV berspek penggerak roda 4x4 digolongkan secara terpisah pula.
Hingga tahun ini ada 17 merek yang menyodorkan model SUV ke masyarakat. Mulai nama seperti Daihatsu, Kia, Toyota, Mazda, hingga Volkswagen. Dari yang bermesin 1.500 cc hingga yang bermesin di atas 4.000-an cc, baik berspesifikasi mesin bensin maupun diesel.
Tak heran kalau Henry Tanoto, Vice President PT Toyota-Astra Motor pernah menyebut,” “Pertumbuhannya (pasar SUV) cukup baik. Dibanding 2014, pasar SUV 2015 tumbuh sekitar 15-18 persen.”
Hal tersebut bisa dibuktikan dari grafik berikut ini:
Editor | : | erie |
KOMENTAR