SENTUL - Ada hal yang berbeda dari mobil milik Wiliam Suliawan pembalap dari Prodrag FT Putra Rafflesia yang berlomba di Drag Race Sentul seri 2 (28/2). Mobilnya terdapat bungkusan parasut yang ‘nemplok’ di bagian belakang mobil.
Yup, penggunaan parasut memang lazim digunakan dalam ajang Drag Race. Kecepatan mobil yang konstan di trek lurus kadang membuat mobil susah direm.
Hal ini dijelaskan oleh Joko, pria yang dipercaya sebagai mekanik tim Prodrag FT Putra Rafflesia. “Penggunaan parasut memang diperbolehkan di kompetisi drag race, khususnya kelas FFA yang mobilnya kencang-kencang. Parasut ditambahkan untuk membantu pengereman agar mobil tidak bablas,” kata Joko menjelaskan.
Jika ada mobil yang pengeremannya sudah mumpuni, maka boleh untuk tidak menggunakan parasut di mobilnya.Namun ada yang harus diperhatikan untuk pembalap yang memasang parasut di mobilnya, yaitu penggunaan sabuk pengaman alias safety belt.
Sabuk pengaman mempunyai peran untuk menahan posisi badan pembalap jika terjadi kecelakaan. Namun jika ia menggunakan parasut guna mengentikan laju mobil, maka sabuk pengaman harus dipasang agak longgar sebelum ia memulai lomba.
“Kalo sabuk pengaman dipasang terlalu kencang, maka akan membebani tubuh pembalap saat parasut dilontarkan. Risikonya cukup tinggi, gaya tekannya bisa menyebabkan tulang selangka dan tulang pundaknya tertekan bahkan bisa patah,” pungkas Joko.
Wah, setiap aspek keamannya harus diperhatikan benar nih. (otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR