Jakarta- Berbagai supir angkutan umum yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) menuntut ditutupnya operasi angkutan umum berbasis aplikasi online, seperti Grab dan Uber.
Mereka menilai, beroperasinya angkutan umum berbasis aplikasi online membuat pendapatan mereka kian menurun.
Pasalnya, dengan tidak memiliki izin usaha atau beroperasi dan tidak membayar pajak, tarif angkutan tersebut jadi lebih murah dan masyarakat banyak yang beralih menggunakan moda transportasi tersebut.
"Tadi sesuai kesepakatan, jika dalam 5 hari ke depan angkutan umum berbasis aplikasi online tersebut tidak ditutup maka semua angkutan darat mogok massal," papr Tahyani, Perwakilan Express Taksi, di Monas, Jakpus, Senin (14/3).
Sementara itu, menurut Andi, Perwakilan Blue Bird, jika pihaknya memang sudah melihat selembaran yang menerangkan jika angkutan berbasis aplikasi online ini akan ditutup.
"Jika tidak ditutup, kemungkinan akan demo yang lebih besar. Tapi kami bakal demo dengan damai," tambahnya.
Dijelaskannya, untuk elemen supir angkutan darat yang melakukan aksi hari ini memang baru sebagian besar.
"Mudah-mudahan sudah ada perubahan, jika sudah ada kami tidak akan turun lagi," pungkasnya.
Wah, mudah-mudahan pihak terkait bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik ya.
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR