Yogyakarta- Berkendara pada malam hari memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan saat siang hari. Faktor seperti penerangan jalan atau kondisi tubuh sangat berpengaruh, terlebih berkendara saat malam hari menuju dini hari.
Menurut Dokter Doddy Permadi Ariawan, Provider Management Sec Head Health Operation Asuransi Astra, saat berkendara malam hari sebaiknya kenali jam biologis tubuh karena erat kaitannya dengan pola pikir.
"Jam biologis memang bisa dilatih, namun tubuh memang mampu bekerja dalam posisi stagnan atau sama halnya dengan mengemudi itu maksimal 3 jam saja," papar Doddy saat media gathering Asuransi Astra, di Yogyakarta.
Jika tubuh sudah berada dalam posisi stagnan 3 jam, maka biasanya tubuh akan mengalami kelelahan dan dibutuhkan waktu untuk istirahat atau setidaknya melakukan stretching atau peregangan otot.
"Ketika tubuh sudah lelah atau terasa mengantuk, berhentilah sebentar lakukan peregangan otot. Jika peregangan otot tidak cukup hanya dilakukan di mobil, sebaiknya keluar mobil dan berjalan mengelilingi mobil dan melakukan senam ringan," tambahnya.
Namun, jika hal tersebut juga tidak berpengaruh dan masih merasa mengantuk, tidak ada jalan lain, tubuh harus diistirahatkan dan tidur selama 1 atau 2 jam sebelum melanjutkan perjalanan lagi. "Jangan dipaksakan, apalagi minum kopi. Kalau tubuh sudah lelah dan merasa ngantuk sebaiknya tidur 1 atau 2 jam sebelum melanjutkan perjalanan," pungkasnya. (otomotifnet.com)
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR