Skuteris alias pemakai skuter matik masih banyak yang mengandalkan merek oli bawaan motor ketimbang pilih merek dari pasaran aftermarket.
Hal ini diungkap Krisnati Desiana, General Manager Sales Retail Evalube di sela-sela buka puasa bersama komunitas di Bekasi, Jabar (18/6)
Menurutnya hal ini karena konsumen oli matik masih banyak yang memakai oli dari Agen Pemegang Merek A(PM) motor.
"Kemungkinan kalau pemakai matik itu memakai oli APM. Skutik itu oli baru (dan) wajib karena warranty oleh APM," ujarnya (18/6).
Namun di sisi lain, Krisnati membenarkan faktor kepercayaan konsumen terhadap oli matik APM daripada aftermarket juga berpengaruh.
"Bisa begitu menurut saya. Tapi masih banyaknya faktor matik itu yang (harus) pakai oli APM aja," ucap Krisnati.
Ia melanjutkan, perbandingan penjualan antara oli skutik dengan non skutik berbeda cukup jauh.
"Lumayan timpang," tambahnya tanpa mau menyebutkan secara rinci berapa presentasenya.
Ivan Rastianto, Marketing Manager Commercial Evalube mengakui Evalube masih butuh waktu untuk menaikkan penjualan oli skutik.
Ia juga menyorot pasaran oli untuk motor non skutik (sport, bebek) yang masih tinggi. Pasalnya, sekitar 60 persen motor yang beredar di jalanan masih didominasi non skutik.
"Masih butuh waktu, karena memang jika kita bicara penjualan terutama dari tahun 2010 sampai sekarang penjualan (motor) matik euforia. Tapi kalau kita bicara populasi, sekitar 60% itu masih 4-tak konvensional," katanya.
Ivan melanjutkan, karena masih besarnya populasi non skutik tersebut mempengaruhi penjualan dari oli matik Evalube.
"Matik terus bertambah, makanya kita perlahan sudah harus fokus juga secara promosi masuk ke pasar matik. Tapi pasar konvensional masih gede, jadi refleksinya penjualan kita yang 4-tak konvensional masih lebih gede di seluruh Indonesia," ungkap Ivan.
Editor | : |
KOMENTAR