Jakarta - Kerap terjadi keuangan jebol karena tidak adanya manajemen keuangan libur lebaran yang baik. Setelah rampung membuat rencana perjalanan mudik atau liburan, maka alangkah bijaksana jika sekaligus menyusun simulasi perencanaan keuangan libur lebaran.
Perhitungan terkait pengeluaran uang tidak hanya mencakup keperluan dasar saja, namun harus mendetail termasuk kebutuhan yang tidak terduga.
Terlebih setiap tahun harga komoditas memiliki kenaikan, sehingga perlu meng-update perhitungan agar tak tekor. Setelah itu, buatlah klasifikasi yang disesuaikan dengan skala kebutuhan.
Agar obyektif dalam menggambarkan kebutuhan keuangan selama liburan, maka buatlah simulasi perencanaan keuangan libur lebaran berdasarkan kebutuhan per hari.
Seperti yang dicontohkan oleh Eko Endarto, selaku Financial Planner dari Finansia Consulting. “Buat penjatahan untuk masing-masing hari,” beber Eko.
Masih menurutnya, misal biaya transport untuk 2 hari adalah Rp 1 juta, maka siapkan uang Rp 500 ribu untuk 1 hari. Catatlah semua pengeluaran, sehingga di akhir hari bisa dikalkulasi sesuai target pengeluaran.
Hal yang tidak kalah penting adalah kontrol pengeluaran. Eko berpendapat bahwa batasan angka pengeluaran perlu dibuat.
“Misalnya untuk pengeluaran dibawah Rp 500 ribu bisa pakai uang tunai, namun untuk pengeluaran diatas Rp 500 ribu gunakan kartu ATM. Hal ini untuk mempermudah pemantauan pengeluaran,” urai Eko.
Editor | : | Harryt MR |
KOMENTAR