Perkembangan dunia digital kian marak. Tak terkecuali dunia aplikasi yang berkembang sangat pesat di era digital saat ini. Beragam kemudahan semakin dipermudah oleh kehadiran aplikasi di smartphone.
Dengan kata lain, konsumen kini tak perlu lagi mengeluarkan effort yang besar. Tinggal ‘klik’ via smartphone, layanan atau barang pun akan menyambangi Anda.
Aplikasi berbasis bisnis start-up ini, umumnya menerapkan model bisnis sharing economy. Dimana konsep bisnis ini sedang marak di Indonesia dan dunia saat ini.
Konsep tersebut menawarkan akses sumber daya perorangan atau perusahaan untuk di konsumsi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Dengan adanya perkembangan perusahaan berbasis digital, artinya hal ini langsung membuka lapangan pekerjaan baru. Dari sisi penghasilan pun, pekerjaan ini tak kalah menarik dengan mereka yang bekerja di industri konvensional.
Alhasil, ini juga dapat dijadikan alternatif pilihan pengembangkan diri bagi lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), lulusan SMK lebih rentan menganggur. Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016, sebesar 9,84% atau mengalami kenaikan 0,79% diperiode yang sama (Februari 2015).
Hal ini disebabkan oleh daya saing dan kualitas lulusan yang masih rendah. Terdapat kesenjangan antara sistem belajar dan kerja praktek, dengan dunia kerja nyata.
Salah satu perusahaan start-up berbasis aplikasi digital yang menjembatani kesenjangan tersebut adalah PT Otomontir Kreasi Indonesia.
Produk ini merupakan aplikasi mobile bernama Otomontir yang memiliki visi untuk menyerap tenaga kerja dari lulusan-lulusan SMK bidang otomotif.
Editor | : | Advertorial |
KOMENTAR