Jakarta - Saat orang lain sedang siap-siap lari pagi, kami malah memanaskan mesin untuk sunday morning riding (Sunmori) akhir pekan lalu (23/8). Menikmati motor bermesin besar memang enaknya pagi-pagi seperti ini, jalanan relatif lancar tanpa kemacetan. Wussss.. langsung menuju titik kumpul di Patung Panahan, Senayan, Jaksel. Di sana sudah menunggu tim BMW Motorrad - Maxindomoto dan dari Astra Motor Center Jakarta, kita memang sudah janjian untuk riding bareng redaksi OTOMOTIF. Yuk gas!
No credit
No caption
Start dari Senayan, Duo Kawasaki siap diajak jalan-jalan, Z1000 dan Ninja 650
No credit
No caption
Eh disamperin Dimas Ekky, pembalap Astra Honda Racing Team yang tahun ini balap kelas Supersport 600 di Asia Road Racing Championship dan CEV Spain kelas Moto2. Dari Cilodong, Depok ke Senayan pulang-pergi gowes sepeda balapnya
No credit
No caption
Jalanan masih lengang, BMW R 1200 GS Adventure, BMW S 1000 XR dan Honda Valkyrie yang berukuran gambot bebas bergerak
No credit
No caption
Martin Kristianto dari Innovv Indonesia, satu-satunya yang riding pakai Harley-Davidson. “Tenang gue bikinin videonya, di motor gue ada kamera Innovv depan-belakang,” kekehnya. Ditunggu videonya!
No credit
No caption
Full tim nih! Riding pakai motor yang semuanya berbeda
No credit
No caption
Tim BMW Motorrad - Maxindomoto, dari kiri ada Karim Rachman, Marketing & PR Manager, Joe Frans selaku CEO dan paling kanan Paulus B. Suranto, Sales Director, foto bareng Billy Riestianto, Pimred OTOMOTIF.
No credit
No caption
Wefie dulu. Satu.. dua.. cheers.. cekrek!
No credit
No caption
Wajib mampir ke Monumen Proklamator di Jl.Pegangsaan Timur no.56 Jakpus. Di lokasi inilah pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamator Ir.Sukarno membacakan naskah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia didampingi Drs.Mohammad Hatta
No credit
No caption
Di Monumen Proklamator, foto-foto lagi! "Ini sih namanya 'sunpose', sunday photo session," celetuk Adrian Suriantio, Big Bike Manager, Astra Motor Center Jakarta. Bisa aja son!
No credit
No caption
"Mau foto motor keren," kata bocah ini hihi..
No credit
No caption
Tujuan terakhir, numpang ngadem di Motoritz. Rehat sejenak sebelum pulang ke rumah masing-masing
Penasaran motor apa saja yang kami geber? Berikut ringkasan spesifikasinya!
No credit
No caption
BMW R 1200 GS Adventure
Sudah enggak usah diragukan, testimoni mayoritas pecinta turing pasti angkat dua jempol pada motor berkode K51 ini. Lalu apa rasanya kalau buat sunmori, apalagi di beberapa titik sempat kena macet? "Kelihatannya saja gede, tapi kalau sudah riding nyaman, handlingnya juga mudah," promo Karim Rachman, Marketing & PR Manager BMW Motorrad Indonesia-Maxindo Moto.
Mesinnya dua silinder boxer dengan tenaga 125 dk dan torsi badak 125 Nm di 6.500 rpm. Kerennya, motor yang juga dipakai Paulus B. Suranto, Sales Director BMW Motorrad Indonesia-Maxindo Moto ini konsisten mengandalkan suspensi depan telelever. Di Indonesia dipasarkan dengan harga Rp 737 juta off the road.
No credit
No caption
BMW S 1000 XR
Awas, ada superbike berwujud petualang. Karena untuk keperluan adventure, tenaga mesin 999 cc 4 silinder segaris turunan dari superbike S 1000 RR sudah diturunkan. Klaim pabrikan menyebut power maksimalnya 160 dk pada 11.000 rpm dengan torsi maksimal 112 Nm di 9.250 rpm.
Motor yang saat sunmori digeber Joe Frans, CEO BMW Motorrad Indonesia-Maxindo Moto ini punya 3 pilihan power mode. Paling tinggi mode dynamic yang responnya sangat cepat, buka gas sedikit dijamin motor akan ngacir. Apalagi jika traction control dalam keadaan off, siap–siap ban depan sering meninggalkan aspal wuusshhh!
Fitur lainnya, sudah dilengkapi ASC (Automatic Stability Control), DTC (Dynamic Traction Control) dan ABS (Antilock Brake System). Suspensinya juga keren dilengkapi teknologinya DDC (Dynamic Damping Control). Mau tahu harganya? Rp 626 juta off the road.
No credit
No caption
Honda CB500X
Karakter mesin CB500X ini terbilang nyaman dan klop untuk yang suka cruising menikmati jalan dengan santai, karena tenaga dan torsi dari mesin 2 silinder ini sudah kuat sejak rpm rendah, tepatnya sejak 3.000 rpm sudah terasa kuat. Jadi tak perlu buka gas dalam-dalam sudah ngacir.
Bobotnya hanya 196 kg, termasuk mudah dikendalikan. Rasanya enggak beda jauh dengan besutan 250 cc, karena bobot hanya beda sekitar 32 kg jika dibanding Honda CBR250R. "Jok empuk, kaki juga tidak jinjit ke aspal. Artinya pas dengan postur gue yang tingginya 168 cm. Tarikan mesin cukup, powerband luas walau akselerasinya tidak terlalu istimewa," beber Billy pada moge yang harganya Rp 147 jutaan ini.
No credit
No caption
Honda CB650F
Kenyamanan moge naked ini ditunjang dari handling yang ditawarkan, kendati berbobot 208 kg dan wheelbase 1.450 mm, CB650F ini sangat mudah dikendalikan. Masih lincah diajak melibas jalan dalam kota yang padat. CB650F ini dibekali mesin 648,7 cc 4 silinder segaris DOHC 16 klep. Suara yang dihasilkan dari knalpotnya merdu dan enggak memekakkan telinga.
Kelebihan mesin CB650F ini pada panas yang dihasilkan. Walaupun punya rasio kompresi 11,4:1, panasnya hanya sedikit hangat dari area lutut ke bawah. Makanya melibas jalanan Jakarta di siang hari tak terlalu menyiksa.
No credit
No caption
Honda NM4 Vultus
Posisinya duduknya sangat nyaman. Jok rendah hanya 650 mm dari tanah, setang dengan raiser tinggi sehingga mendekat ke badan. Asyiknya lagi, badan bisa bersandar ke jok belakang. “Tapi wheelbase panjang (1,645 mm) dan ban belakang lebar, membuatnya kurang lincah,” tutur Rio Saputra, Editor R4 OTOMOTIF. “Sebetulnya enak nih buat turing, sayang enggak ada bagasi,” sambungnya.
Teknologi unggulannya tentu saja transmisi matik dengan dual clutch transmission (DCT). Dari bagian mesin, NM4 menggunakan crankshaft 270°, sehingga pembakaran terjadi saling susul. Karakternya dan suaranya jadi mirip V-Twin, padahal mesinnya dua silinder segaris 745 cc. Keren ya? Siapkan Rp 435 juta untuk menebusnya!
No credit
No caption
Honda Valkyrie
Di rombongan sunmori kali ini, Honda Valkyrie milik PT Astra Honda Motor (AHM) paling rare! Dimasukan ke Indonesia hanya untuk pameran, lalu lama teronggok di gudang dan baru beberapa bulan terakhir kembali dihidupkan. Keluaran 2004 tapi masih terlihat nyentrik dan mewah, mesinnya persis Honda Goldwing. 6 silinder boxer dengan kapasitas ruang bakar 1.832 cc, power puncaknya 118 dk tapi beratnya 367 kg.
"Pas dorong diparkiran atau berhenti di lampu merah terasa beratnya," kekeh Thomas william Hendrata, Big Bike Manager, Honda Service Operation, PT. Astra International.Tbk yang jadi pawangnya.
No credit
No caption
CBR1000RR SP
Versi 'SP' ini dijual Rp 575 juta. Harga selangit terbayar dengan sok depan upside down buatan Ohlins. Setali tiga uang, sok belakang juga menggunakan Ohlins tipe TTX. Pada motor dibawa oleh Adrian Suriantio, Big Bike Manager, Astra Motor Center Jakarta ini sudah pakai knalpot racing. Lengkingan mesin 4 silinder 999,8 cc-nya seru banget.
No credit
No caption
Yamaha TMAX
Bicara performa, mesin 530 cc 2 silinder yang diusung skutik besar ini mampu mengeluarkan torsi maksimalnya 52,3 Nm sejak 5.250 rpm. Sedang tenaga puncaknya mencapai 46 dk di 6.750 rpm. Kencang tentu butuh rem mumpuni, depan dikawal 2 cakram 267 mm dijepit kaliper 4 piston tiap sisi. Pakem bro!
Dengan panjang lebih dari 2 meter dan bobot 221 kg, memindahkannya di parkiran terasa berat. Lain cerita kala berkendara, posisi duduknya santai. Dengan wheelbase mencapai 1.580 mm, TMAX terasa begitu stabil walaupun jalan pelan, rasanya balance. Harganya Rp 220 juta on the road Jakarta.
No credit
No caption
Kawasaki Z1000
Perpaduan sasis twin tube, upside down 41 mm dan monosok horisontal memberikan handling istimewa, enak banget diarahkan pada kecepatan rendah atau tinggi. Jauh lebih enak dibanding ER-6n dan mirip Z800, padahal mesinnya lebih besar. Ruang bakarnya 1.043 cc dari empat silinder segaris yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 140,6 dk di 10.000 rpm. Saat macet suhu mesin terbaca bisa sampai 103° C, tapi tenang kaki enggak sampai matang kok hehe..
No credit
No caption
Kawasaki Ninja 650
Torsi dari mesin 650 cc 2 silinder segaris 8 klep, terasa begitu besar sejak rpm rendah. Makanya tak perlu buka gas besar untuk ngacir. “Untuk harian, cukup main di rentang 3-5 ribu rpm, sudah enak banget tuh,” kata Harryt Ribawadi, reporter OTOMOTIF yang keasikan ngegas motor versi full fairing dari ER-6n ini.
Moto Guzzi Audace
Suka motor yang muscle tapi terlihat beda? Ini cocok buat Anda, parasnya gahar dan pakai setang fatbar, membuat ridernya ikut tampak gagah. Yang harus jadi catatan, mengendalikan audace harus main badan, maklum bobotnya lebih dari 300 kg. Salah satu ciri khas motor Italian Pride ini ada pada mesin 2 silinder V-Twin yang nongol ke samping, biasanya disebut V-Twin 90 longitudinal crankshaft mounting.
Muntahan torsinya badak banget! Maksimalnya 120 Nm didapat di 2.750 rpm. Konsumsi bensinnya 12 km per liter! Mirip mobil ya? Harganya Rp 765 juta on the road Jakarta.
KOMENTAR