Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Efisiensi Bisnis Dibalik Insiden 'Horor' Airbag Takata

Bagja - Jumat, 2 September 2016 | 11:17 WIB

Jakarta - Kasus airbags Takata yang mengguncang ranah otomotif global, dengan recall yang merupakan terbesar di dunia, tentu punya penyebab. The New York Times mengklaim sudah melakukan investigasi dan menemukan salah satu penyebabnya.

Puluhan merek mobil dan puluhan juta unit airbags Takata harus ditarik kembali dari pasaran. Beberapa merek besar bahkan menyatakan 'cerai' dengan perusahaan airbags ini, artinya, kapok menggunakan airbags yang disuplai Takata.

Lalu, ada apa dibalik insiden 'horor' airbags Takata yang sejauh ini sudah menewaskan 14 orang ini?

Seperti kita tau, airbags Takata dianggap mengancam nyawa karena ketika mobil terjadi tabrakan, inflatornya bukan mengembang, tapi meledak, sehingga menyebabkan partikel dan serpihan melukai orang di hadapannya.

Dan semua kasus tersebut disebabkan oleh bahan berbahaya amonium nitrat. Ya, bahan kimia yang bisa mengembangkan airbags ini digunakan karena punya biaya yang lebih murah, sehingga efisiensi bisa dilakukan Takata.

Hasil investigasi New York Times, semua berawal di tahun 1990-an sampai tahun 2000-an, dimana Takata diketahui mengalami permasalahan finansial, sehingga merasa perlu untuk melakukan efisiensi bisnis dengan cara mengurangi biaya produksi. Dan amonium nitrat dipilih karena dianggap lebih murah. 

Pabrikan pertama yang didekati Takata adalah General Motors (GM) yang merupakan salah satu pabrikan terbesar dunia. Takata mengatakan punya inflator baru yang lebih murah dibanding dengan yang digunakan GM saat itu.

GM pun menyampaikan pada Autoliv yang mensuplai airbags mereka dan meminta untuk menerapkan apa yang dilakukan Takata terhadap airbagsnya, agar secara harga bisa lebih murah untuk bersaing dengan Takata.

Antoliv pun segera meneliti inflator milik Takata. Hasilnya mengejutkan, airbags Takata diketahui menggunakan bahan amonium nitrat. Memang lebih murah, tapi punya potensi bahaya yang besar saat airbags mengembang.

GM pun diperingatkan Antoliv. Namun GM diklaim mengabaikan peringatan dari Antoliv dan justru menggandeng Takata sebagai penyuplai airbags GM yang baru, sampai akhirnya insiden 'horor' terjadi--tak hanya GM tapi beberapa merek yang juga menggunakan inflator airbags dari Takata. (otomotifnet.com)

Editor : Bagja

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa