Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Produk Palsu Masih Marak, Bikin Gerah Semua Pihak

Parwata - Senin, 5 September 2016 | 07:25 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta - Seolah sudah jadi rahasia umum, produk palsu nyatanya masih marak beredar. Hal ini tentu bikin gerah semua pihak, baik produsen maupun konsumen ikut kebagian getahnya. Bahkan pedagang retail yang tahu-menahu pun kena imbasnya. Berikut ini hasil penelusuran OTOMOTIF.

Oli Palsu Terlihat Encer Dan Wangi, Mirip Oli Asli

Siapa bilang era oli palsu sudah berakhir? Rupanya praktik kecurangan ini masih berjalan kencang, bahkan cara mainnya kian rapih dan produk yang disasarpun kian meluas. Pada umumnya, oli yang tergolong laris dipasaran juga laris untuk dipalsukan. “Kini tidak hanya merek aftermarket, oli berlabel APM (genuine oil) pun turut menjadi korban pemalsuan juga,” papar Tjahja Tandjung selaku owner gerai oli TODA.

Alasan pemalsuan ini tentunya untuk meraih untung setinggi-tingginya, “Kemungkinan harga modal dari barang palsu jauh lebih rendah, sehingga margin keuntungannya bisa lebih tinggi dengan banderol yang sama dengan produk asli,” tambah Tjahja. Cara pemalsu melakukan praktiknya kini sudah tidak seperti dulu lagi yang mengandalkan oli bekas sebagai bahan dasar, sudah berkembang dengan menggunakan material berstatus baru namun dengan kualitas yang rendah.

Seorang sumber terpecaya kami yang enggan terkenal ini bahkan mengungkap seperti apa bentuk oli aspal yang beredar saat ini. “Biasanya botol oli yang memiliki spesifikasi kekentalan tinggi seperti misalnya 15W-40, diisi dengan spek yang lebih rendah seperti 20W-40,” ujarnya.

Karena menggunakan material berstatus baru, ketika diperhatikan cairan oli terlihat encer dan wangi seperti layaknya pelumas baru. Namun efek sesungguhnya baru terasa setelah menempuh ribuan kilometer setelah pelumas aspal ini dituang. “Mesin tidak akan langsung rusak, namun performanya terasa tidak maksimal. Jika mesin dibongkar setelah

penggunaan lama, maka akan terlihat sisa gumpalan oli yang mengental seperti selai,” tutur mantan pemalsu oli, yang minta namanya tak disebutkan. Bagi penjual oli palsu, tentunya hal ini cukup menggiurkan lantaran margin keuntungan yang didapat bisa lebih besar, konon mencapai 30 persen jika dibandingkan dengan margin produk oli asli yang maksimal hanya mencapai 15 persen dari harga modal.

Oli Palsu Terlihat Encer Dan Wangi

Editor : Parwata

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa