Bicara soal sistem audio HR-V, sebenarnya fitur dari head unit crossover ini masih bisa di-tuning agar lebih maksimal, berdasarkan pengetesan menggunakan alat Real Time Analyzer (RTA).
Namun, bagi penggemar audio, sistem audionya masih bisa ditingkatkan. Mulai dari permainan akustik kabin, sampai aplikasi power amplifer. Berikut beberapa pilihan upgrade sistem audio HR-V.
Tuning Head Unit Standar
Honda HR-V 1.500 cc berbekal head unit JVC KW-V10 touchscreen 7 inci. Fitur equalizer bisa diatur mode Low (60 Hz - 150 Hz), Middle (500 Hz – 2 KHz) dan High (10 Hz - 17,5 KHz). Optimalisasi bisa dilakukan dengan trik penyettingan. Misalnya, pada mode Low, frekuensi 100 Hz bisa diturunkan secara manual seperti dua step.
“Dengan bantuan mode Q factor, maka proses penurunan frekuensi 100 Hz akan dibarengi penurunan frekuensi 60 Hz, 80 Hz, dan 150 Hz. Pun begitu untuk mendongkrak frekuensi tinggi 12,5 KHz. Untuk hasil terbaiknya bisa dinaikkan satu step dari kondisi standarnya,” ujar Leonardi Gunawan, dari Linear Autosound di kawasan Serpong, Tangerang.
Sedangkan varian HR-V Prestige punya head unit 2DIN Kenwood DDX-7035BT layar 7 inci yang punya fitur hi-tech. Teknologinya dijuluki Advanced Audio Video System. Johny dari Mega Audio berkomentar, “Biar suaranya lebih enak pada equalizer 6,3 KHz mesti dinaikkan 2 level dan frekuensi 1,6 KHz naik 2 level juga.” Hal ini dilakukan demi memunculkan suara tweeter yang berada di pojok dasbor. Hasilnya suara rendah dan tinggi lebih terdengar nyaman di telinga.
Pasang Peredam
Utanto Wibowo, instalatur Elixir Car Stereo, jalan Kenari 83, Yogykarta, mengatakan dari sisi peredaman dianggap masih kurang baik. “Diajak jalan masih berisik. Meminimalisasi road noise, gunakan peredam bahan butyl rubber di lantai. Lapisan kedua, gunakan bahan busa tertutup (closed cell foam) sebagai sound barrier,” kata pria yang akrab disapa Yungyung ini. Buat lapisan peredamnya cukup 1 lapis untuk mobil harian. Lain halnya untuk kontes audio, aplikasi peredamnya bisa lebih dari 1 lapis.
Speaker
Khusus untuk speaker, opsi 2 way dan 3 way dapat diaplikasi. “Sistem 2 way OEM look menurut saya adalah kompromi terbaik dari segi kepraktisan, safety dan hasil suara,” ungkap Utanto. Yang menarik, ruang speaker di pintu cukup besar bila dibanding mobil lain. “Midbass dengan magnet besar bisa muat, jadi tak perlu modif door-trim,” ujar Suryadi yang kerap jadi juara kontes SQ.
Khusus yang ingin suara lebih bagus, bisa aplikasi speaker 3 way. Menurut Utanto, buat sistem 3 way speaker midrange sebaiknya ukuran 3 – 4 inci. Tujuannya agar ketika dipasang tak terganggu dengan lengkungan spedometer. Khusus speaker 3 way bisa pakai Crescendo, Scan-Spek, Vox, Focal dan lainnya.
Prosesor
Guna pengaturan musik dan pembagian frekuensi yang natural dan live, instalatur biasanya memakai prosesor. Contoh prosesor yang cukup banyak adalah Alpine PXA H-701 plus controller RUX 701. Untuk pemotongan frekuensinya meliputi, high pass filter, midrange, high pass filter, dan low pass filter, midbass high pass filter, dan low pass filter. Selain produk di atas, prosesor Venom Pandora terbaru dapat diaplikasi. Hebatnya, prosesor Venom Pandora VPR-6.6 yang telah dilengkapi power amplifier.
Power Amplifier
Khusus untuk pendongkrak tenaga audio di HR-V, Anda bisa memakai power 2 kanal, 4 kanal atau monoblok. Hendy, instalatur SoundUp, Taman Palem, Jakarta Barat, menuturkan kalau fokusnya hanya speaker depan saja, cukup ganti power 2 kanal. Tapi kalau mau depan belakang pakai power 4 kanal. Kalau mau bagus tambah 1 power amplifier khusus subwoofer, yaitu power kelas D atau monoblock.
Harga power 2 kanal yang bagus Rp 1,5 juta sampai Rp 3 juta. Sedangkan power 4 kanal berada antara rentang Rp 2 juta sampai Rp 5 juta. Sedangkan kelas D Rp 3,5 juta sampai Rp 7 juta. Di pasaran tersedia power amplifier merek JL Audio, Crescendo, Genesis, Audiosystem dan lain-lain.
Editor | : | andy |
KOMENTAR