Bisa jadi cerita akan berbeda jika pengujian dilakukan di lintasan kering, tentu angka hasil tes akselerasi akan bisa lebih baik. Ketimbang varian lain New Ertiga, Dreza memiliki bobot lebih tinggi sekitar 4-5 kg. Selain itu, dimensi bodinya juga lebih panjang 60 mm dibanding New Ertiga minor change yang telah meluncur lebih dulu.
Kabar gembira lainnya hadir dari hasil pengujian konsumsi bahan bakar. Tipe tertinggi ini ternyata mampu menempuh 19,7 kilometer setiap liter bahan bakarnya untuk penggunaan luar kota atau pengujian di jalan bebas hambatan. Sedangkan generasi awal menghasilkan angka 19 kilometer per liter.
Mengemudi Dreza pun timbul rasa percaya diri berkat hadirnya kembali fitur Antilock Braking System (ABS) dan Electronic Braking Distribution (EBD) pada tipe termewah low MPV lansiran Suzuki ini. Padahal kedua fitur keamanan tersebut sempat absen pada New Ertiga minor change, padahal sebelumnya sudah hadir pada tipe tertinggi Ertiga keluaran awal.
Keunggulan lainnya dari New Ertiga Dreza adalah fitur Driver Seat Height Adjuster. Dengan fitur ini pengemudi bisa menyesuaikan posisi duduk dengan nyaman sesuai postur tinggi badan. Posisi ideal mengemudi pun mudah didapat.
Namun sayang akses penumpang jok baris ketiga agak merepotkan, pasalnya jok baris dua belum mengadopsi one touch tumble. Mekanismenya Anda perlu menarik dua tuas agar jok tengah bisa terlipat dan bergeser ke depan.
Dengan sistem penggerak roda depan, New Ertiga Dreza punya nilai plus dan minus. Saat dicoba dijalan perkotaan dengan lalu lintas padat konsumsi BBM bisa lebih irit ketimbang penggerak roda belakang lantaran minimnya kerugian mekanis dan tenaga mesin langsung disalurkan ke roda depan.
Tapi, ketika kami coba di tanjakan ekstrem dan kondisi basah, ada sedikit kesulitan agar roda depan bekerja maksimal menarik beban bodi mobil. Beda halnya ketika penggerak roda belakang yang sifatnya mendorong mobil ke tanjakan. Solusinya, Anda bisa manfaatkan momentum ketika berada di balik kemudi Ertiga saat menemui jalur menanjak ekstrem.
Perpaduan suspensi MacPherson Strut with coil spring di depan dan torsion beam with coil spring (belakang) mampu menghasilkan ayunan suspensi yang nyaman. Karakter bantingan suspensi lebih baik ketimbang duet kembar Avanza-Xenia. Hal tersebut kami coba dengan diisi 3 penumpang dan dipacu pada kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan.
Overall, Suzuki Indonesia tampak berhasil untuk membuat Low MPV andalannya banyak diminati konsumen. Tak sekadar menawarkan kapasitas 7 penumpang layaknya Low MPV lainnya, nilai jualnya berada pada value yang maksimal jika dibanding kepuasan berkendara.
SPESIFIKASI | |
APM | PT Suzuki Indomobil Sales |
MODEL | Ertiga Dreza |
HARGA | Rp 236,5 juta |
MESIN: | |
Tipe | K14B 4-silinder DOHC 16 valve |
Kapasitas | 1.373 cc |
Jumlah katup | 16 |
Tenaga (PS/RPM) | 92/6.000 |
Torsi (Nm/RPM) | 130/4.000 |
DIMENSI (MM): | |
PxLxT | 4.325x1.695x1.685 |
Wheelbase | 2.740 |
TRANSMISI: | |
Tipe | Otomatis 4-percepatan, FWD |
REM: | |
Depan | Ventilated disc |
Belakang | Leading/Training Drum |
SUSPENSI: | |
Depan | MacPherson Strut with Coil Spring |
Belakang | Torsion Beam with Coil Spring |
BAN: | |
Ukuran | 185/65 |
DATA TES
ERTIGA DREZA | |
0-60 km/jam | 6,1 detik |
0-100 km/jam | 14,4 detik |
20-40 km/jam | 2,0 detik |
40-80 km/jam | 6,1 detik |
80-100 km/jam | 4,9 detik |
Konsumsi BBM kombinasi | 16,35 km/liter |
Editor | : | andy |
KOMENTAR