Jakarta - Intensitas curah hujan yang tinggi saat ini menyebabkan banyak jalan yang tergenang air atau banjir. Hal ini yang harus diwaspadai oleh para pengguna mobil. Terutama menyangkut komponen elektrikal dan mesin yang rentan sekali bila terendam air. “Karena mobil itu tidak didesain untuk terendam air, jadi sebaiknya jangan menerabas jalan yang banjir,” ujar Djurino, Operation Manager Toyota Akastra di Jl. Raya Kebayoran Lama, Jakbar.
Namun jika terpaksa harus melintasinya sebaiknya perhatikan ketinggian banjir tersebut. Bila ketinggian air hanya setengah ban, bisa dibilang masih aman dilalui. Tapi jika ketinggian lebih dari setengah ban, disarankan agar tidak memaksakan melintasi jalan tersebut.
Nah, saat menerjang banjir pun perlu perhatian khusus. Masih banyak orang beranggapan ketika melintasi harus mengggunakan RPM (putaran mesin) setinggi-tingginya. Itu salah besar! Karena, “Menggunakan RPM tinggi saat melintasi banjir beresiko, air bisa masuk ke dalam filter udara dan mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ruang bakar,” ungkap Taqwa, pemilik bengkel Garden Speed di bilangan Cilandak, Jaksel.
Sarannya, gunakan putaran mesin kisaran 1.000-2.000 RPM, yang penting stabil dan usahakan jangan sampai mesin mati. Kenapa begitu? Karena tekanan air ketika melewati banjir tidak cukup kuat menghambat laju gas buang. “Exhaust gas pressure itu lebih tinggi dari tekanan 1 atmosfer, tekanan 1 atmosfer itu setara dengan 760 mmHg, jadi air banjir yang menggenang tidak akan masuk melalui jalur gas buang,” jelas Taqwa lagi.
Saat melintasi banjir, justru hal yang perlu diperhatikan adalah beban listrik yang harus dikurangi agar meminimalisir resiko konsleting. Lalu membuka kaca jendela kalau mendadak tiba-tiba mesin mati dan jangan mengunci pintu. Setelah berhasil melintasi banjir, sebaiknya lakukan pengecekan rem, karena biasanya setelah terendam air, rem tidak berfungsi dengan normal. Lakukan juga pengecekan filter udara, jika basah, segera lakukan penggantian.
Ingat, mobil bukan perahu. TK/otomotifnet.com
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR