Jakarta - Sampai bulan Mei 2016, 78,49% penjualan terbesar sepeda motor di Indonesia adalah tipe skutik. Motor tanpa gigi karena pakai continuously variable transmission (CVT) ini nyatanya memang paling diminati. Tentunya karena paling praktis dalam pengoperasiannya.
Jika dulu transfer tenaga pakai rantai, kini digantikan oleh sabuk karet yang kerap disebut dengan nama v-belt. "Fungsi utamanya adalah sebagai penerus tenaga dari driver untuk menggerakan roda belakang atau driven melalui pulley," buka A. Chandra Sakti, Customer Representative PT Bando Indonesia.
Sesuai namanya, belt ini pakai 'v' yang berarti variable. Jadi jangan heran jika kerjanya lebih keras ketimbang belt pada komponen mesin mobil untuk AC, radiator atau industrial belt yang umumnya bekerja secara konstan. Sedang v-belt bekerja sesuai putaran mesin, selalu bergerak, kadang kencang kadang lambat. Bahkan tak jarang sengaja dihentak untuk mendapatkan akselerasi yang responsif
V-belt jika selip sedikit saja, tenaga tidak sampai ke roda belakang dengan sempurna, ujung-ujungnya tarikan lemot dan boros bahan bakar. Makanya, selalu gunakan v-belt berkualitas tinggi.
Caranya mudah, lihat saja merek dan produsen pembuatnya. “Seperti v-belt Bando-Aspira yang merupakan hasil pengembangan bersama PT Bando Indonesia dan PT Astra Otoparts,” buka Ronny Chandra, Head-Spareparts Department PT AOP. “Sehingga konsumen dijamin secara kualitas oleh dua perusahaan sekaligus," jelasnya.
Bando sudah dikenal lama sebagai produsen v-belt terkemuka di dunia. Hampir semua skutik di Indonesia, keluar dari pabrik pakai v-belt merek ini. Proses produksinya dikerjakan sesuai standar ISO 9001, ISO 14001, ISO/TS 16949 dan OHSAS 18001. Kekuatan dan daya tahannya juga telah lolos uji laboratorium yang meliputi banyak parameter, mulai dari dimensi, ketebalan, kemuluran dan juga kekuatan tarik.
Hasilnya, ada beberapa keunggulan teknis seperti memiliki kemampuan bending atau tekuk yang sempurna. Komponen ini juga memiliki fleksibilitas tinggi dan daya tahan terhadap tekanan samping sehingga mempunyai kemampuan menyalurkan tenaga lebih responsif. Terakhir, daya tahan terhadap panas, minyak, bahan kimia dan friksi membuat umur v-belt terjaga.
“Menggunakan produk ini, konsumen diuntungkan karena mendapatkan produk dengan kualitas OEM tapi harga lebih bersahabat,” papar Ronny.
TEKNOLOGI HOME BASE CUTTING
Pada bagian samping v-belt Bando-Aspira, angle-nya tidak semua sama mengikuti sudut pully. Namun pada bagian atas ada cutting yang sedikit lurus. “Dengan konstruksi ini, umur v-belt bisa sedikit panjang karena habisnya lama-lama akan menjadi segitiga,” jelas Ronny.
KONSTRUKSI BERLAPIS
Berikut adalah konstruksi pada v-belt Bando-Aspira yang merupakan hasil pengembangan bersama PT Bando Indonesia. "V-belt ini adalah dibuat dengan standar OEM namun dipasarkan oleh PT Astra Otoparts (AOP). Sehingga konsumen dijamin secara kualitas oleh dua perusahaan sekaligus," yakinnya.
TOP CANVAS
Adalah lapisan paling atas dari belt, materialnya semacam canvas yang setelah diproses menjadi menyatu dengan material karet
UPPER RUBBER
Adalah karet yang posisinya ada di atas cord tepat di bawah top canvas.
ADHESION RUBBER
Biasa disebut dengan ADR, fungsinya sebagai perekat untuk menjaga cord tetap kokoh berada pada tempatnya dan tetap mengikat upper rubber dan under rubber dengan kuat. Tanpa ADR, dalam kondisi panas, polyester cord bisa terlepas.
POLYESTER CORD
"Ini adalah jantungnya belt. Kekuatannya ada di sini," jelas Chandra. Kawat-kawat dari polyester ini menjaga belt tidak putus meski menerima beban berat sekalipun.
UNDER RUBBER
Bantalan karet ini adalah yang paling banyak bersentuhan dengan pully. Kekuatan belt selain tidak mudah putus yang ditentukan oleh polyester cord, daya tahannya juga ditentukan oleh bagian ini. Jika bantalan karet ini lemah, belt akan mudah goyang dan cepat habis terkikis pully.
Pada v-belt Bando-Aspira, menggunakan material karet khusus yang memiliki fleksibilitas tinggi dan daya tahan terhadap tekanan samping atau side pressure. Dicontohkan, pada material karet mentah yang digunakan untuk membuat under dan upper rubber, saat ditekuk ke depan searah dengan perputaran v-belt terasa lentur. Namun ketika ditekuk ke samping terasa keras, karet khusus ini seakan memiliki serat searah yang membuatnya hanya lentur ke salah satu sisi saja.
Secara kasat mata, bagian ini adalah area bergerigi yang fungsinya selain untuk kekuatan dan elastisitas juga untuk pelepasan panas yang lebih baik. Dalam kondisi bekerja, suhu di permukaan v-belt bisa menjadi sangat tinggi.
UNDER CANVAS
Adalah lapisan paling bawah dari belt, materialnya persis upper canvas. Semacam canvas yang setelah diproses menjadi menyatu dengan material karet.
Editor | : | Editor |
KOMENTAR