Jakarta- Tak banyak yang tahu kalau Daimler sebenarnya pernah berperan atas kehadiran produsen mobil listrik Tesla.
Tujuh tahun lalu perusahaan yang juga terkait erat dengan Mercedes-Benz ini pernah membeli saham Tesla. Meskipun kini keduanya justru tengah saling bersaing untuk menghasilkan kendaraan angkut buat pasar Amerika.
Keduanya bahkan sudah saling bajak engineer guna menghasilkan kendaraan angkut berdaya listrik.
Tujuannya tak lain untuk meresepon proyek pembuatan kendaraan angkut berat yang dikumandangkan oleh Depertemen Energi AS yang bertajuk proyek SuperTruck.
Tahun lalu Daimler memenangkan proyek hibah dari Departemen ini sebesar 20 juta dolar AS buat menghasilkan kendaraan angkut yang digerakan oleh mesin diesel dan mesin listrik.
Langkah potong kompas Tesla itu sendiri diarahkan untuk mempercepat hadirnya kendaraan sejenis buat pasar AS. Tahun depan bentuk purwarupa dari truk Tesla tersebut ditargetkan sudah bisa meluncur.
Elon Musk, bos besar Tesla, sudah melansir resmi apa yang disebut sebagai “Master Plan Kedua” yang spesifik untuk pembuatan kendaraan agkut dan bus.
Pihak Daimler sendiri sudah melepas keseluruhan dari 10 persen sahamnya di Tesla pada tahun 2014 sejak pengambilannya pada tahun 2009.
Editor | : | erie |
KOMENTAR