Jerez - Ola, akhirnya setelah 22 jam meninggalkan Jakarta, OTOMOTIFNET mendarat di kota Jerez de la Frontera, Spanyol.
Atas undangan PT. Astra Honda Motor(AHM) mengintip rangkain seri CEV European Championship di sirkuit Jerez.
Balap memang salah satu magnet internasional bagi kota kecil yang berpenduduk enggak sampai 300 ribu orang ini.
Nah bagaimana mengintip kota ini saat bukan musim balap atau balap belum dimulai?
Kesan pertama, kalau enggak niat benar atau sungguhan mau lihat balap, ke kota ini cukup penuh perjuangan buat orang Asia.
Dari Madrid, ibukota Spanyol, butuh waktu terbang lagi sekitar 1 jam. Kondisi udara dengan angin yang kencang membuat pesawat berguncang-guncang.
Lantas mendarat di bandara Jerez Airport (Aeropuerto de Jerez). Atau juga dikenal sebagai La Parra Airport. Bukan bandara besar dan lowong tanpa antrian.
Rombongan menginap di Barcelo Montecastillo, sebuah resort dipinggir sirkuit Jerez. Berlokasi sekitar 9 km dari bandara.
Untuk ke hotel sama sekali enggak macet. Pemandangan ‘seru’, kerena cuma melihat tanah yang cukup tandus.
Ada beberapa bekas semacam perkebunan atau sawah. Namun terlihat kesulitan sumber pengairan.
Sehingga impresinya daerah ini kekeringan padahal suhunya cuma sekitar 25 derajat celcius. Mau cari supermarket atau convenience store belum ada yang terlihat.
SPBU baru terlihat satu tanpa antrian mobil atau motor. Beberapa pintu masuk ke tribun sirkuit juga terlihat belum ada keramaian meski ada latihan.
Namun ada satu restoran besar bernama Venta Esteban, sekitar 10 menit dari hotel. “Ini tempat kumpulnya pembalap,” terang David Martinez Pato, penggawang Prensa motor, Barcelona, yang menemani OTOMOTINET.
Terbukti sekitar jam 21 waktu setempat, banyak tim-tim balap berdatangan untuk late dinner.
Menurut David, setelah mengunjungi Dimas Ekky dan Andi Gilang, trip mengunjungi pusat kota Jerez akan jadi selingan yang menarik. Apalagi banyak spot bagus berkaitan sejarah panjang kota Jerez. Siap! (otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR