Barcelona – Christian Horner, bos tim Red Bull merasa keberatan jika pengetesan ban harus dilakukan di Bahrain.
Masih dalam pembicaraan jika pengetesan ban-ban untuk F1 musim 2017 akan dilakukan di sirkuit Bahrain Mercedes. Menurutnya, dengan pengetesan di Bahrain tersebut, maka tim akan keluar dana yang sangat besar. Baik untuk pengiriman dan penyewaan lainnya.
Dikatakan olehnya, dengan demikian kemungkinan besar hanya tim-tim besar yang saja mampu untuk menjalaninya. Hal itupun akan menganggu financial tim secara keseluruhan.
“Menurut saya, pengetesan harusnya tetap di Eropa. Kita punya kemungkinan 65-70% berjuang untuk perencanaan biaya dan financial. Dan juga tidak terlalu jauh dari lokasi pabrik, dimana kita melakukan pengembangan mobil dan juga mobil-mobil konsep,” sebut Horner.
Musim ini, Pirelli melalukan tes terhadap ban purwarupa untuk 2017. Dilakukan oleh tim Ferrari, Red Bull dan Mercedes pada beberapa sirkuit di Eropa. Serta pada 12-13 Oktober mendatang, Mercedes akan melengkapi tes ban di Eropa yang dilaksanakan di Barcelona.
Kemudian akhir Oktober dan awal November, Red Bull dan Ferrari akan menjalani private test Pirelli di Abu Dhabi sebelum seri akhir F1. Ini untuk final validasi karet, kompon yang harus diselesaikan pada 29 November-1 Desember mendatang.
Horner menyebut akan setuju tes diluar Eropa jika ada subsidi. Namun dirinya tidak yakin kalau subsidi tersebut akan ada. “Kecuali jika Mercedes mau membayar untuk semua penerbangan ke Bahrain,” tegasnya. Ini dilakukan oleh Horner bukan saja untuk timnya, tapi juga tim lain. (otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR