Jepang - Rencana speedometer di motor MotoGP bisa menerima pesan direncanakan akan terealisasikan sebelum akhir musim 2016. Hal ini dijelaskan oleh race director, Mike Webb sebelum sesi konfrensi pers MotoGP Jepang.
Teknologi ini akan memungkinkan untuk tiap pembalap di kelas MotoGP menerima pesan singkat dari yang dikirim dari tim di paddock. Pesan tersebut sementara akan memberitahukan tentang red flag (bendera merah, tanda balapan dihentikan sementara atau dihentikan sepenuhnya), black flag (bendera hitam, tanda didiskualifikasi), hingga pemberitahuan untuk melakukan ride through (pembalap wajib masuk ke pit dengan kecepatan lambat karena melakukan kesalahan) jika pembalap tersebut diketahui melakukan pelanggaran.
Bukan tidak mungkin jika pesan yang disampaikan lebih banyak, informasi lain seperti pilihan ban pembalap lawan saat flag-to-flag race atau informasi lainnya yang hendak disampaikan.
"Projek ini direncanakan akan dimulai sebelum sesi tes pramusim musim dingin di Valencia nanti. Namun kami meyakinkan projek ini akan dicoba sebelum musim ini berakhir," ungkap Mike Webb.
"Teknologinya siap, kini kami hanya menunggu saran-saran dari tiap tim di kelas tertinggi (MotoGP) mengenai pesan apa saja yang hendak mereka sampaikan," Webb menambahkan.
Teknologi ini memang mendukung, terutama jika balapan yang digelar sedang penuh drama flag-to-flag race. Bahkan, pembalap yang diketahui melakukan pelanggaran dan wajin melakukan ride through pun kerap mengabaikan sanksi tersebut karena tidak mengetahuinya. (otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR