Jakarta - Perjalanan industri otomotif nasional akhirnya berkumpul di kawasan seputar Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat. Beberapa pabrikan menaruh investasi besar di wilayah dengan banyak kawasan industri ini. Tak hanya mobil melainkan juga motor dan komponen pendukungnya.
Lalu mengapa wilayah ini menjadi tumpuan industri otomotif nasional? “Sampai saat ini ekonomi berpusat di pulau Jawa. Jakarta masih jadi center bagi otomotif. Zaman dulu, namanya otomotif pasti di Jakarta, otomatis industri komponennya juga tumbuh di Jakarta dan sekitarnya,” terang Yohanes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo.
Ia menunjuk faktor kedekatan dengan pusat kegiatan perusahaan otomotif yang berada di Jakarta sebagai faktor berkembangnya wilayah ini ketimbang faktor kecocokan untuk pembuatan pabrik. “Sebenarnya kami tidak harus di Bekasi. Cuma saat ini menjadi pilihan terbaik. Walaupun harga tanahnya mahal dan upah minnimum propinsi tinggi tapi lokasinya dekat dengan Jakarta. Pabrik komponen dan kegiatan ekspor itu di Jakarta,” ujarnya.
Yohanes juga mengungkapkan jika anggota Gaikindo sebenarnya ingin membuat pemerataan pembangunan industri mobil namun ada beberapa kendala. “Memang kami ingin membuat rata, karena ongkos produksi dan harga tanah sudah tinggi di sana (Bekasi-Karawang).
Kami pikirkan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi ongkos distribusi komponen mahal dan sangat tergantung kualitas infrastruktur. Seperti pengiriman sparepart itu bisa terhambat karena jalan longsor,” paparnya. Menurutnya, tidak tertutup kemungkinan tiap merek punya pabrik sendiri-sendiri yang terpisahpisah, tidak berada di satu kawasan. “Harusnya begitu. Tetapi pabrik itu kan ban berjalan, komponen harus disokong terus-menerus.
Kalau terhambat oleh tanah longsor misalnya, maka terhenti. Makanya mereka (pabrikan) enggak berani jauh-jauh dari Jakarta,” lanjut Yohanes. Lalu berapa prediksi produksi mobil tahun ini? “Rasanya tahun ini sama dengan tahun lalu, 1,050 juta unit. Belum berubah dari tahun lalu. Ekspor juga sama dengan tahun lalu.
Sebab ekonomi memang membaik tapi belum langsung berpengaruh,” ucapnya. Adapun kapasitas produksi pabrik mobil Indonesia mencapai 2 juta unit. Yohanes menjelaskan, kalau ekspor mobil mencapai 200 ribu unit setahun maka masih ada kapasitas produksi sampai 700-750 ribu unit untuk dimanfaatkan.
Nah, berikut titik-titik produksi mobil di sekitar Bekasi, Karawang dan Purwakarta termasuk proyeksi di masa yang akan datang. Tentu, selain itu masih ada beberapa lokasi lain seperti Wanaherang, Kabupaten Bogor Pulo Gadung, Jakarta Timur dan Sunter, Jakarta Utara. • Arief, JLM, Iday/otomotifnet.com
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR