Sentul - Keputusan penyelenggara untuk kelas Kejurnas Sport 250 yang melakukan penyeragaman ban atau one make tire Dunlop Sportmax menimbulkan banyak polemik. Salah satunya banyak pembalap yang sudah memiliki stok ban non-Dunlop hingga akhir musim.
"Akhirnya jadi numpuk aja nih ban, gak kepakai," ujar Irwan Ardiansyah sambil menunjuk stok ban Pirelli Supercorsa miliknya yang masih dipakai hingga seri lalu.
Diumumkannya penggunaan ban semerek di seri final memang menyusahkan. Hal ini karena banyak pembalap yang harus beradaptasi dengan ban ini, hingga mengubah gaya balap.
Salah satunya Syahrul Amin. Ia harus mengubah gaya balap dan catatan waktunya berkurang. "Catatan waktu berkurang sekitar setengah detik. Karena belum terbiasa, saya masih agak kesulitan saat memasuki tikungan," papar Syahrul Amin.
Namun, bagi pembalap yang berkiprah di ARRC kelas AP250 seperti Imanuel Pratna memang sudah mengenal ban jenis ini di kancah Asia tersebut. "Mau Pirelli atau Dunlop sih keduanya punya keunggulan dan kekurangan. Performa motor saya sedang bagus banget, kalau pakai ban Pirelli seperti seri sebelumnya pasti saya bisa lebih cepat dua detik lagi," ungkap Imanuel Pratna yang menjadi pole sitter untuk seri kelima Kejurnas Sport 250.
Beredar kabar kalau Dunlop Sportmax akan menjadi ban waji bagi Kejurnas Sport 250 untuk musim depan. Kita akan tunggu kabar selanjutnya. (otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR