Suzhou- Gelaran 2nd Bosch China Automotive Innovation Day, tidak hanya menjadi ajang pamer teknologi terbaru pabrikan asal Jerman tersebut, tapi juga sebagai ajang perkenalan kepada Original Equipment Manufacturer (OEM) atau pabrikan otomotif di Negeri Tirai Bambu ini.
Bahkan, setiap perwakilan OEM berhak mencoba setiap teknologi hasil karya Bosch, baik yang sudah siap dipasarkan atau yang masih menjadi prototipe.
"Untuk konsumen yang datang hampir 90 OEM di sini, mereka mencoba semua teknologi yang ada," jelas Jay Jiang, Vice President Corporate Communications Bosch China, Selasa (15/11).
Bosh juga memperkirakan, kepemilikan mobil di Negeri Tirai Bambu ini bisa mencapai 153 per 1.000 orang pada 2020 mendatang.
Dengan begitu, lanjut Executive Vice President Bosch China Investment Ltd, Dr Xu Daquan, permasalah yang terjadi seperti kemacetan lalu lintas, parkir, dan jauhnya jarak yang harus ditempuh ketika berjalan kaki dari stasiun kereta api ke tempat kerja akan sulit diarasi.
"Karena teknologi otomotif tradisional sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan masa depan, mobil pintar dan terkoneksi akan menjadi solusi kunci untuk mengatasi masalah tersebut," jelas Zu Daquan di tempat yang sama.
Masalah lain yang terjadi ketika industri otomotif berjalan dengan pesat, seperti kekurangan energi dan populasi juga akan terjadi. "Ekonomi berbasis internet mobile da sarana mikro transportasi juga akan menjadi penting dalam rancangan mobilitas urban di masa depan," pungkasnya.(otomotifnet.com)
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR