Jakarta – Jembatan Cisomang yang berada di ruas tol Padaleunyi bergerak sebanyak 53 centimeter. Cukup berbahaya jika terdapat beban berlebih dilokasi tersebut.
“Sebenarnya bobot kendaraan enggak ada artinya jika dibandingkan massa. Tapi kalau sudah 60 ton truk, itu yang berat. Kita cari optimalisasi,” sebut Hedy Rahadian dari Kementrian PUPR yang saat ini berada di lokasi.
Menurutnya, pergerakan sebanyak 53 centimeter terjadi dibagian bawah pilar P2 yang menopang jembatan. “Perbaikan utama ada dibawah, kestabilan pilar dan pondasi. Kita akan portal bawahnya supaya diam. Ini karena bagian bawah bergerak. Bagian atas merupakan efek dari bergeraknya bagian bawah,” sebut Hedy Rahadian dari Kementrian PUPR, yang saat ini berada di lokasi.
Efek yang diterima bagian atas tersebut, yakni mulai ada sambungan jalan yang retak dan terjadi pembukaan-pembukaan. Dikatakan oleh Hedy, pergeseran yang terjadi mengarah ke Jakarta.
Perbaikan akan dilakukan selama tiga bulan, namun secara periodik akan evaluasi. “
Selama perbaikan, kita akan terjunkan tim di lokasi. Selama tujuh hari seminggu dan 24 jam sehari. Dan sewaktu-waktu bisa menutup lalu lintas kalau dirasa membahayakan,” ungkapnya.
Saat ini, jembatan tersebut hanya boleh dilewati oleh mobil-mobil golongan 1 (sedan, jip, pikap/truk kecil dan bis). Truk besar sudah tak boleh melintas.
“Intinya, akan dijaga jalan tol Cipularang enggak boleh ada kemacetan. Makanya kalau nanti walaupun hanya golongan 1 yang lewat tapi padat, akan ada pengalihan lalin. Yang dari arah Jakarta akan keluar di Purwakarta/Jatiluhur. Dari arah Bandung akan keluar di gerbang tol Cikamuning,” tambah Kombes Pol Drs Tomex Kurniawan, Direktur Lalu lintas Polda Jawa Barat yang meninjau lokasi. (otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR