Jakarta - Seri pertama kejurnas supermoto yang rencananya pada 2 April mendatang di Jawa Barat, para peserta yang berasal dari motocross siap meramaikan ajang yang cukup baru di Indonesia ini. Seperti Andre Sondakh dan Diva Ismayana.
Saat jeda seri kejurnas motocross 2016, kedua pembalap garuk tanah ini ikut serta di FIM Supermoto Asia yang digelar di Malang, Jawa Timur Oktober lalu.
Mereka merasa gaya balap dan tekhnik supermoto tidak jauh berbeda dengan motocross. "Intinya harus berani lebih rebah saja saat masuk tikungan. Soal bobot motor sudah bukan masalah," kata Andre Sondakh yang menjadi juara nasional motocross 2016 kelas MX2.
Namun teknik itu hanya berlaku saat masih berada di area trek yang beraspal. Saat memasuki area trek yang dipenuhi tanah, maka teknik motocross yang lebih dominan.
Hanya saja bentuk ban yang memiliki alur berbeda dengan motocross membuat teknik pengereman lebih bermain. Termasuk setting suspensi yang jadi kunci utama.
"Soal suspensi, itu kalau bisa jangan terlalu keras dan juga jangan terlalu lunak. Sebab karakter treknya kan berbeda-beda," kata Diva Ismayana menjelaskan.
Crosser yang bernaung di tim Bali MX tersebut baru pertama kali berlomba supermoto dan juga pertama kali melihat langsung. "Saya baru nyoba dan nonton di Malang kemarin. Eh ketagihan, jadi ingin ikut lagi," sambungnya.
Soal motor, Diva dan Andre menggunakan motor yang sama di supermoto maupun motocross. (otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR