Jakarta - Chaz Davies sesumbar akan mematahkan dominasi Jonathan Rea pada musim kompetisi world superbike (WSBK) 2017. Tentu bukan tanpa alasan, karena tim tempatnya bernaung sudah menemukan solusinya.
Meraih enam kemenangan beruntun di tiga seri pamungkas World Superbike (WSBK) 2016, Chaz Davies harus puas finish di peringkat tiga klasemen akhir. Padahal, target utama pembalap asal Inggris itu menjadi juara dunia.
Namun apa daya, timnya bernaung, Aruba.it Ducati belum memenukan settingan yang tepat untuk berkompetisi maksimal sejak awal musim. Hal ini lah yang membuat Ducati Panigale 1199R milik Davies tidak mampu menandingi Kawasaki ZX-10R milik Jonathan Rea pada beberapa seri pembuka.
"Kesalahan kami adalah kami telat dalam menemukan pengaturan yang tepat bagi motor. Hal ini yang membuat kami tidak bisa mengejar Jonathan Rea di paruh pertama musim 2016," kata Chaz Davies.
Lalu apa yang diperbaiki untuk musim 2017? "Keseimbangan motor jadi kunci utama. Sebab keseimbangan motor kami makin baik di penghujung musim lalu dan hasilnya terbukti," Davies menambahkan.
Tak pelak riset maksimal di keseimbangan pun jadi fokus utama Aruba.it Ducati. Selain itu pengereman motor dan suspensi jadi kunci dalam fokus berikutnya. Hal ini berimbas pada performa ban, khususnya saat kondisi hujan.
"Saat hujan, motor agak sulit di kontrol contohnya di balapan kedua seri Jerman. Di balapan pertama, saya meraih kemenangan, namun di balapan kedua turunnya hujan tidak masuk dalam perhitungan kami. Alhasil kami agak kesulitan," pungkas pembalap 29 tahun tersebut.
Tes pramusim WSBK akan digelar di kembali pada 25 Januari di sirkuit Portimao, Portugal. (otomotifnet.com)
Editor | : | DAB |
KOMENTAR