Jakarta - Pasangan Calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2, Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama dan Djarot Syaeful Hidayat, beberkan konsep apartemen di atas terminal upaya atasi kemacetan Jakarta.
Selama ini, kemacetan lalulintas banyak disumbang oleh para pekerja yang berdomisili di kota-kota satelit. Sehingga ruas jalan-jalan ibukota tak sebanding dengan populasi kendaraan yang ada.
"Caranya dengan membangun apartemen sewa dan milik di atas terminal, stasiun kereta api hingga pasar," beber Ahok pada gelaran Debat 2 Cagub-Cawagub DKI Jakarta (27/1) di Hotel Bidakara, Jaksel.
Hal ini tentu dipandang sebagai solusi jitu, yakni dengan mengurangi konsentrasi Jakarta sebagai daerah urbanisasi dengan memprioritaskan hunian yang terintegarasi dengan transportasi massal yang ada.
"Supaya para pekerja yang tidak memiliki rumah di Jakarta kembali ke Jakarta. Kita akan jual apartemen tersebut dengan harga murah Rp 300 juta," sambung Cagub yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem dan Partai Hanura.
Selain itu, Ahok juga berjanji membenahi transportasi massal. "Makanya yang kita bangun adalah yang berbasis rel kereta api. MRT, LRT, BRT yang tentu akan kami selesaikan," sambung Ahok.
Ia pun merinci apa saja, sarana transportasi massal yang akan diintegrasikan. Selain transportasi berbasis rel kereta api, armada dan trayek baru Transjakarta pun ia tambah kapasitasnya. Termasuk pula pengadaan bus-bus baru. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Harryt MR |
KOMENTAR