Jakarta - PT Pertamina Persero diketahui tengah merevitalisasi sejumlah kilang pengolahan BBM. Salah satunya di kilang Cilacap atau Refinery Unit IV Cilacap melalui Program Langit Biru Cilacap (PLBC).
PLBC sendiri ditargetkan rampung 2018. Kemudian peremajaan sejumlah kilang lainnya diperkirakan tuntas pada 2023. "Setelah semuanya rampung di tahun 2023, maka standar kualitas BBM Indonesia akan naik menjadi Euro 4," terang Afandi, Vice President Retail Fuel Marketing PT Pertamina Persero.
Seperti diketahui, emisi gas buang dari BBM di Indonesia saat ini masih berstatus Euro 2. Artinya kalau 2023 naik kelas jadi Euro 4, maka lompat satu tingkat.
"Iya kita langsung Euro 4, tanpa perlu lagi Euro 3. Buat apa Euro 3 lagi, toh mayoritas mesin modern di dunia sudah pakai standar emisi gas buang Euro 4," sebut Afandi.
Lebih lanjut, Afandi menggarisbawahi bahwa meningkatnya standar emisi gas buang Euro 4 ditandai dengan Research Octane Number (bensin) dan Cetane Number (diesel) yang naik signifikan. "Begitupun dengan kadar sulfur yang terkandung di dalamnya, bisa lebih rendah lagi. Sesuai regulasi Euro 4," sambungnya.
Adapun saat ini konsumsi BBM jenis Premium diklaim telah berkurang. "Masyarakat sudah beralih ke Pertalite ataupun ke Pertamax Series. Karena harganya juga tak berselisih jauh dengan Premium," sebut Afandi.
Masih menurut Afandi, konsumsi BBM Premium nasional saat ini sebesar 44 persen. "Dari 44 persen tersebut, sisanya adalah Pertalite dan Pertamax Series. Di pulau Jawa sendiri, konsumsi Premium tinggal 24 persen," tambah pria ramah ini.
Lantas jika penggunaan Premium semakin berkurang, apakah Premium akan dihapuskan? Seperti yang diwacanakan oleh Pertamina pada awal tahun lalu?
"Soal dihapus atau tidak, tergantung Pemerintah. Karena itu bagian dari pelayanan atau Public Service Obligation (PSO)," katanya lagi. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Harryt MR |
KOMENTAR