Jakarta - Mobil masa kini keluar dari pabrik radiatornya sudah pakai coolant. Nah bagi yang sudah waktunya ganti air radiator, sudah 40 ribu km atau kelipatan, atau baru kuras radiator, ini alasan sebaiknya radiator mobil tetap pakai coolant.
1. Murah
Siapa yang bilang coolant mahal buat mobil Kesayangan? Sudah bukan barang mewah harga rata-rata cuma Rp 70 ribu/galon. "Kalau terlalu murah harus curiga terkait dengan formula coolant," bisik Suhendra Hanafiah, Promotion Manager PT Laris Chandra sebagai sole distributor produk Prestone Radiator Coolant di Indonesia.
Maksudnya komposisi air dan chemical coolant lebih banyak airnya. Minimal terkandung 30% persen coolant agar bisa berfungsi baik.
2. Warnanya Keren
Hayo ngaku, pasti ada yang terpikat dengan warna chemical coolant kan? Ada yang merah, hingga hijau. Nah warna ini selain strategi identitas dan marketing juga sebagai tanda jika ada kebocoran.
Misalnya kebocoran di klem radiator, maka area tersebut pasti basah dengan cairan berwarna coolant itu kan. Nah kalau diisi air ledeng pasti susah juga mencirikannya yah.
3. Lebih Tahan Panas
Iya benar, seperti diklaim engineer pabrik mobil atau produsen coolant, aplikasi chemical coolant sangat mendukung kinerja mesin yang kian berperforma tinggi. Ruang mesin kian sesak dan radiator pun berdesakan.
Untungnya coolant lebih tahan panas bahkan baru pada 128 derajat Celcius baru mendidih. Bandingkan dengan air yang mendidih pada 100 derajat Celcius
4. Antikarat
Coba deh buka tutup radiator saat mesin dingin, sudah jarang terlihat ya karatan di dalam radiator. Sebab chemical sudah mengandung antikarat, formula memelihara elastis karet, sil pompa air hingga tingkat keasaman/PH value netral.
"Aditifnya bisa 30% berbanding destilated water yang 70%," tambah Hendra. * (Otomotifnet.com)
.
Editor | : | billy |
KOMENTAR