Jakarta- Gelombang akuisi nampaknya jadi tren di pabrikan otomotif dalam tahun ini.
Pelaku utamanya kali ini adalah raksasa otomotif Eropa.
Setelah Renault-Nissan menguasai Mitsubishi, berikutnya General Motors melepas Opel ke PSA Group (Peugeot).
Pekan ini, Proton juga tengah menanti harga terbaik dari Geely dan PSA untuk mengambil alih posisi DRB-Hicom sebagai pemilik merek mobil asal Malaysia itu.
Seperti yang diberitakan oleh Financial Times, pabrikan asal Tiongkok dan Prancis itu tengah meramu harga penawaran terbaik untuk menguasai Proton.
Paling cepat pertengahan tahun ini sudah bisa diketahui siapa pemilik baru Proton.
Tahun 2012 DRB-Hicom menggelontorkan dana 410 juta dolar AS untuk menguasai Proton, dan juga Lotus.
Pihak PSA disinyalir merupakan pilihan favorit untuk ambil alih Proton.
Bagi PSA, yang baru saja menguasai Opel dengan nilai investasi 2 miliar dolar AS, menguasai Proton punya arti yang sangat strategis.
Masuk lewat Malaysia memberikan peluang bagi pabrikan yang bermarkas di Paris itu untuk memanfaatkan jaringan penjualan Proton di seantero Asia Tenggara.
Tentu saja itu juga termasuk fasilitas produksi Proton yang bertebaran di Malaysia.
Nah, bagi Geely yang juga sedang membangun pabrik mobil di Kabupaten Bekasi Jabar, peluang masuk ke Proton akan memperkuat basis produksi kendaraan setir kanan.
Mayoritas kendaraan Geely diproduksi dengan spesifikasi setir kiri.
Proton sendiri memang harus merelakan masuknya investor strategis baru.
Bisa dilihat dari kapasitas terpasang produksi Proton yang 600 ribu per tahun ternyata hanya terpakai 150 ribu unit setahunnya.
Penjualan Proton di Malaysia sendiri juga tergerus hebat, penguasaan pasarnya di tahun 2016 sebesar 14,2 persen.
Posisi pertama penguasa mobil baru di Negeri Jiran ditempati Perodua dengan market share 39,93 persen. Tempat kedua diduduki oleh Honda dengan pangsa pasar sebesar 17,58 persen.
Tahun 2001, penguasaan pasar Proton di negerinya sendiri sebesar 53 persen.
Renault dan Suzuki juga disebut-sebut menyatakan berminat jadi pemilik yang baru atas Proton.
Namun keduanya tak kunjung memberikan penawaran serius.
Editor | : | erie |
KOMENTAR