Jakarta - Penggunaan mekanisme katup variabel di motor lokal dimulai oleh Yamaha NMAX, yaitu Variable Valve Actuation (VVA). Teknologi ini kemudian diturunkan pada Aerox 155 VVA dan sekarang terpasang juga di All New Yamaha R15.
Menurut Ridwan Arifin, Staf Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), keunggulan utama pakai VVA tenaga yang dihasilkan makin maksimal, berikutnya karakter torsi dan tenaga mesin merata di semua putaran mesin.
Walaupun di lokal penggunaan katup variabel baru ada di line up Yamaha di atas, namun sebenarnya merek lain juga banyak yang telah mengadopsi, tapi cara kerja masing-masing merek berbeda. Seperti apa? Yuk kita ulas. (Aant / Otomotifnet.com)
VVA Yamaha
Pertama tentu kita bahas milik Yamaha, sebagai pionir di pasar lokal. Teknologi VVA pada intinya untuk klep masuk punya 2 buah bubungan di kem, low rpm dan high rpm.
“Di NMAX dan Aerox pada putaran bawah sampai 6.000 rpm pakai yang low, di R15 di 7.400 rpm. Berikutnya di atas itu ECU akan memerintahkan pindah durasi kem, caranya ada solenoid yang mendorong nok di rocker arm, sehingga durasi kem pindah ke yang high,” papar Ridwan.
Efeknya seperti diulas di awal, pada putaran bawah torsi tetap maksimal karena bukaan klep sesuai kebutuhan, namun pada putaran atas tenaga juga makin maksimal karena kem makin tinggi. Pantas saat dicoba tenaganya seakan ngisi terus!
| Editor | : | Parwata |
KOMENTAR