Jakarta - Peugeot nampaknya sedang agresif di kawasan Asia maupun di Australia.
Kalau bisa memenangkan pertarungan mengakuisisi Proton maka pabrikan Prancis itu bagaikan ‘reborn’ di kawasan Asia-Australia.
Di Indonesia, pabrikan berlambang Singa Jingkrak itu pernah cukup dominan di segmen sedan dan hatchback. Barangkali masih ingat betapa 206 dan 306, bahkan 307 sempat mendulang perhatian pemilik mobil di sini.
Bahkan Peugeot, yang APM-nya kini bernama PT Astra International-Peugeot (AIP), sempat memakai merakit 206 di fasilitas produksi PT Gaya Motor (Astra) di kawasan Sunter Jakut.
Kini PT AIP hanya menjual tiga model Peugeot; 208 GTi, 3008, dan RCZ. Jumlah dealer dan bengkel resminya ada 11 unit di seluruh Indonesia, kesemuanya memiliki paket garansi 5 tahun atau 60 ribu kilometer.
Sayang, penjualan Peugeot nyaris enggak terdeteksi di data Gaikindo.
Berbeda dengan kondisi Peugeot yang ada di Australia.
Bulan Januari 2017, total penjualan Peugeot sebanyak 218 unit. Total penjualan mobil baru di periode selama tahun 2016 sebanyak 84.910 unit.
Nah, guna mendongkrak penjualan di Australia, pihak ‘APM’ Peugeot sedang melobi pihak prinsipal di Paris untuk menambah masa garansi supaya bisa lebih lama dari 8 tahun.
General Manager Peugeot Australia, Kai Bruesewitz, menyebutkan bahwa penambahan masa garansi itu akan membuat Peugeot jadi yang terbaik soal garansi produk.
“Kami mendapatkan respon yang positif atas pemberlakuan masa garansi delapan tahun, membuat kami kembali masuk daftar pilihan konsumen, karena
Peugeot bisa memebrikan ‘peace of mind for the product’ buat konsumen,” yakin Bruesewitz. Ada 6 model Peugeot yang dijual di Benua Australia, model-model itu adalah 208, Partner, 2008, 4008, 3008, dan 508.
Jadi, seandainya Peugeot bisa memenangkan penawaran atas Proton maka secara otomatis akan bisa mengakselerasi lagi penjualan serta produksinya di kawasan Asia Tenggara dan Australia. Apalagi kalau fasilitas produksi Proton di Malaysia bisa disinergikan (lagi) dengan fasilitas produksi milik Astra di Indonesia.
Kita tunggu saja…
Editor | : | erie |
KOMENTAR