BANGKA BELITUNG - Penyelenggaraan Motocross Gran Prix (MXGP) 2017 di Pangkalpinang, 4-5 Maret mendatangkan kekecewaan bagi Kapolda Kepulauan Banga Belitung, Brigjen Anton Wahono.
Kapolda Bangka Belitung mempertanyakan keseriusan penyelenggaraan MXGP ini karena pihak penyelenggara belum berkoordinasi perihal keamanan.
"Saya kecewa sama panitia, ini bukan event lokal tapi internasional. Tapi, hingga kini belum ada koordinasi," kata Anton, dikutip Tribunnews.com, Selasa (28/2/2017).
Menurut Anton, dalam event dunia nanti ribuan masyarakat bakal hadir baik dari Bangka Belitung maupun dari berbagai daerah di Indonesia. Belum terhitung warga asing.
Apalagi di antara para crosser profesional sebagai peserta dan krunya adalah warga negara asing, sehingga mereka memerlukan pengamanan.
"Ini event besar bukan event main-main. Berapa banyak orang yang menyaksikan berapa banyak WNA yang hadir itu perlu pengamanan," ucap Anton meninggikan suaranya.
Meski kecewa, Anton pada akhirnya berinisiatif menggelar rapat koordinasi dengan instansi terkait soal pengamanan di Rupatama Polda Kepulauan Bangka Belitung.
"Ini inisitif kami menggelar rakor pengamanan MXGP sebagai bentuk kepedulian, karena ini event internasional. Walau pun saya kecewa dengan penyelenggara," tegas Anton.
Kota Pangkalpinang harusnya bersyukur karena ditunjuk sebagai tuan rumah MXGP 2017. Apalagi rencananya Kota Pangkalpinang akan menjadi tuan rumah sebanyak tiga kali.
Berkah ini akan berdampak dalam banyak hal karena ada perputaran financial selama penyenggaraan berimbas ke berbagai bidang.
"Bayangkan ribuan orang akan hadir baik warga Bangka Belitung, berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara," beber Anton. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR