Jakarta-Usia aki tergantung dari beragam faktor.
Tapi patut diingat bahwa usia aki bukan berdasarkan satuan bulan atau tahun.
Usia aki dari pabrik ditentukan berdasarkan cycle, yaitu berapa kali digunakan untuk starter dan di-charge ulang.
Cycle ini tergantung dari ramuan material yang digunakan, semakin sering digunakan untuk starter mesin, maka usia aki akan semakin cepat habis.
Kalau dalam pemakaian normal, usia aki motor berkisar 1-2 tahun. Kendati begitu, tergantung juga dari sistem pengisian motornya.
Jika overcharge, maka suhu aki terlalu tinggi, penguapan tinggi sehingga cepat rusak.
Suhu normal aki maksimal 55° C.
Itupun jika tegangan pengisian maksimal 15,5 volt, namun biasanya di bawah itu.
Kisarannya 13,2-13,8 volt.
Nah, untuk mencapai tegangan normal untuk nge-charge, maka disarankan motor dijalankan agar putaran mesin cukup tinggi.
Jika dalam kondisi stasioner, maka tegangan minimal tak tercapai.
Lama-kelamaan pelat atau grid akan mengeras, istilah teknisnya terjadi sulfatasi.
Kalau sudah begitu, yang berpengaruh berikutnya adalah keasaman air zuur.
Jika di atas standar (pH 1,260) maka grid akan cepat rusak.
Pada aki basah, volume air zuur juga pengaruh.
Volume yang di bawah garis low, pelat teroksidasi udara sehingga rusak.
Disarankan agar selalu menjaga level air, jika kurang maka wajib ditambahkan air destilasi atau yang botol biru.
Perawatan berikutnya yang disarankan adalah menjaga kondisi kutub,
Jika ada kotoran atau karat segera dibersihkan pakai sikat.
Editor | : | erie |
KOMENTAR