Thailand - Weuits, motor apaan nih? Riding position seperti motor turing tapi desainnya sporti dan ringkas.
Makin kaget lagi setelah tahu kalau transmisinya automatic dengan teknologi Dual Clutch Transmission (DCT) khas Honda.
Jawabnya adalah Honda CTX700N (DCT). Motor yang, hemm.. OTOMOTIF juga aneh sih lihatnya hehe.. Meski begitu, Honda mengklaim motor berkapasitas mesin bersih 670 cc ini sebagai 'light touring and all-day comfort motorcycle'.
Pertama dikenalkan tahun 2014 silam, dan OTOMOTIF menjajalnya di Thailand sampai Malaysia, akhir tahun lalu saat bergabung pada Honda Asean Journey 2016. Di Asia Tenggara, rasanya hanya AP Honda Thailand yang memasarkan motor ini.
Di sana harganya 385 Bath atau Rp 150 jutaan. Seperti apa impresi berkendaranya?
Yuk, baca terus ya! Popo/otomotifnet.com
Desain
Bentuknya memang bikin bingung, sporti tapi nanggung, dibilang motor turing juga kurang gagah. Lekukan bodinya dinamis cenderung elegan. Sekilas lampu depannya malah mirip Honda CB150R versi awal.
Desainer Honda sepertinya sengaja merancang dimensi motor ini enggak terlalu lebar dan joknya rendah.
Proporsi seperti ini memang pas dipakai harian karena nyaman dan enggak ngerepotin. Terutama saat menghadapi kemacetan atau ketika cari parkiran.
Fitur Dan Teknologi
Motor ini sudah dibekali Antilock Brake System (ABS) di kedua rodanya. Meski begitu, disc brake depan cuma satu, sisi kanan saja. Rem ini menempel pada casting wheels berdiameter 17 inci dibalut ban Bridgestone Battalx BT023.
Rangkanya, model Diamond-Shaped Steel Frame dengan main frame sejajar dengan jok yang rendah.
Efek baiknya, tangki bisa berbagi dengan konsol kecil. Ada laci mungil yang bisa dipakai menyimpan dompet, sarung tangan atau smartphone.
Suspensi depannya teleskopik berdiameter 41 mm. Sedang yang belakang monoshock pakai swing arm besi dan suspensi Honda Multi-Action System (HMAS) tanpa setelan tapi sudah pakai Pro-Link.
Mesinnya, 670 cc dibulatkan jadi 700 cc 2 silinder segaris dengan sudut 62º. Sekilas silindernya hampir tidur, dengan posisi seperti ini Honda mengharapkan distribusi bobot yang baik. Masing-masing kepala silindernya SOHC dengan 4 klep dikawal injeksi dengan throttle body 36 mm.
Menariknya, mesin ini punya crankshaft 270º yang membuatnya memiliki karakter torsi yang baik diputaran rendah dan menengah.
Yang paling menarik dari mesin tentu saja transmisi DTC-nya. Persis yang dipakai Honda NM4 Vultus atau CRF1000L Africa Twin.
Ini merupakan teknologi canggih transmisi dengan 2 kopling, tiap kopling mengatur gigi ganjil dan genap. Kinerjanya dibantu tekanan oli dari pompa khusus dan diatur power control module (PCM).
Cara kerjanya sederhana, ketika mesin hidup kopling ganjil sudah siap, dan ketika masuk gigi 1 maka kopling satunya sudah menyiapkan untuk gigi 2, demikian seterusnya.
Untuk pemindahan gigi jika aslinya pakai tuas diinjak kaki, di DCT digantikan dinamo khusus, makanya masih ada suara 'ceklak' meski perpindahan gigi jadi automatic seperti skutik.
Tapi ada pilihan posisi netral, D untuk jalan normal atau S buat tarikan lebih responsif. Sementara untuk merasakan sensasi perpindahan gigi manual, bisa dilakukan dengan tuas di setang sebelah kiri.
Oiya, panel indikatornya full digital. Desainnya simpel, hanya kotak. Isinya ada spidometer, takometer dalam bentuk bar, jam digital, dua tripmeter dan fuelmeter dan khusus varian DCT ada gear position indicator.
Handling
Posisi duduknya motor cruiser banget, setang tinggi dipadu jok rendah yang lebar dan empuk juga posisi kaki yang selonjor. Nyaman untuk jalan jauh, meski rider dengan tinggi badan 165 cm merasa pegal di area betis dan paha setelah riding lebih dari 1,5 jam.
Motor yang bobotnya 218 kg ini ternyata mudah dan ringan handling-nya. Selain karena center gravity yang didesain rendah juga sudut rake-nya tergolong tegak untuk ukuran motor cruiser.
Tentunya sesuai dengan konsep 'all-day comfort motorcycle' yang ditawarkan Honda. Jadi mudah selap-selip, bahkan saat putar balik. Ketika menikung zig-zag pun sangat mudah untuk dilakukan.
Namun kelemahannya, jadi kurang stabil di kecepatan tinggi, lari di atas 150 km/jam terasa limbung. Selain itu karena tanpa windshield dan bodi depannya ramping, ketika kencang badan serasa ditampar angin dengan keras hehe.. Memang enak buat riding santai saja sih.
Performa
Untuk ukuran motor 700 cc, performanya biasa saja. Jangan membayangkan akselerasinya seganas sport bike 4 silinder 600 cc.
Namun cukup untuk menjelajah, cruising ringan yang mengutamakan kenyaman dan durabilitas. Respon motornya tergolong smooth, malah enggak bikin kaget dan menguras tenaga.
Apalagi ini adalah varian dengan transmisi DCT, tak perlu repot pindah gigi persis naik skutik.
Nyantai banget bro! Dari posisi netral, tombol transmisi silahkan pindah ke D untuk jalan santai. Kalau mau responnya lebih cepat pindah ke S.
Sebagai perbandingan antara D dan S, sama-sama melaju konstan di jalan datar 70 km/jam, mode D memposisikan transmisi di gigi 6 dengan putaran mesin 3.000 rpm.
Sedang S pakai gigi 5 di 4.000 rpm. Pakai D tentu saja lebih irit bensin cuma tidak segalak S saat butuh respon cepat.
Ketika butuh akselerasi cepat, transmisi ini juga bisa kickdown. Putar saja selongsong gas langsung dalam, putaran mesin langsung berteriak ke 5.000 rpm dan langsung ngacir!
Meski menyenangkan, DCT pada motor ini memang bukan update paling terakhir. Perpindahan gigi terutama saat deselerasi terasa lebih kasar, tidak sehalus DCT yang diadopsi CRF1000L Africa Twin.
Data Spesifikasi
Kode mesin / tipe mesin : RC63E /Liquid-cooled Parallel-twin
Kapasitas : 670 cc
Bore X Stroke : 73 x 80 mm
Rasio kompresi : 10,7 : 1
Kopling : Wet multiplate clutch
Tansmisi : DCT 6-speed
Final drive : Rantai
Primary / Final reduction : 1.690 / 2.800
Pengapian : Digital transistorized with electronic advance
Starter : Electric
Panjang x lebar x tinggi : 840 x 2.255 x 1.155 mm
Sumbu roda : 1.530 mm
Jarak terendah ke tanah : 130 mm
Tinggi jok : 720 mm
Caster weight (°/') Angle / Trail : 27° 40' mm
Berat kosong : 218 kg
Kapasitas tangki : 12,4 liter
Suspensi depan : Telescopic fork, 107 mm travel
Suspensi belakang : Swingarm, 110 mm travel
Rem depan : Hydraulic single disc (ABS)
Rem belakang : Hydraulic single disc (ABS)
Ban depan : 120/70ZR17M/C 58W
Ban belakang : 160/60ZR17M/C 69W
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR