Jakarta - Trouble shooting jika ada masalah di jalan sudah dibahas, tapi akan jadi sia-sia jika tidak siap part cadangan dan kunci-kuncinya.
“Toolkit standar bawaan motor sudah pasti perlu dibawa, sebagai tambahan biasanya yang berhubungan dengan fast moving parts,” ujar Acho "Bule" Patauri, ketua Yamaha Riders Federation Indonesia (YRFI) yang doyan turing.
Harus siap-siap ada yang dibawa nih! Siapkan check list-nya ya. Fariz/otomotifnet.com
Busi
Busi menurut buku servis punya rentang umur pemakaian 6.000 – 8.000 km, lewat dari kilometer tersebut memang busi tidak langsung mati. Tapi kondisinya sudah mulai menurun, karenanya bikers terkadang membiarkan selama busi tersebut masih berfungsi.
Nyatanya meski busi tersebut masih berfungsi namun daya kerjanya sudah melemah, “Busi kalau sudah lewat dari umurnya akan ada perubahan bentuk dari ekeltroda, akan mengalami aus sehingga gap atau celah busi jadi melebar,” beber Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia.
“Misal, awalnya 0,9 mm menjadi 1 mm. Selain membuat performa berkurang dan bensin boros. Busi yang sudah lewat masa penggantiannya juga bisa mati mendadak, kan bikin repot di jalan,” tutupnya.
Toolkit Yang Diperlukan
Jika busi mati di tengah perjalanan turing, tentu butuh beberapa toolkit untuk menggantinya. Pertama tentu saja kunci busi, biasanya dikombinasi dengan kunci 14 mm atau 17 mm untuk membuka busi.
Untuk motor tipe sport, bebek atau skutik perlu membuka beberapa bagian bodi. Untuk itu dibutuhkan juga obeng kembang dan pipih atau kunci L. Namun ada juga beberapa yang tidak perlu membuka bodi cukup dirogoh pakai tangan seperti Honda Vario 125 eSP.
Cover Kepala Busi
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR