Jakarta-Yamaha tak berhenti bergaung selama dua tahun belakangan ini lewat NMAX kemudian Aerox dan kini XMAX 250.
Ada banyak pelajaran yang dipetik Yamaha dari terobosan di segmen skutik ini.
Salah satunya dapat belajar secara lebih cepat terhadap konsumen premium yang tidak sabaran.
“Yamaha bisa belajar lebih cepat mengenai perilaku dan requirement konsumen yang lebih rewel. Menuntut Yamaha belajar lebih awal bagaimana menghadapi perubahan,” ucap M Abidin, GM Aftersales and Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), di sela-sela kunjungan ke Otomotifnet.com (15/6).
Enggak heran, salah satu fokus Yamaha setelah menghadapi perubahan konsumen ini yaitu memperbaiki cara komunikasi dan interaksi.
“If you have products, your business do not start yet. If you have customers, your business start from them,” ucap Abidin.
Tapi dengan XMAX yang disebutnya menyedot konsumen dari kompetitor ini diakui bukan tanpa risiko.
“MAXI model itu menyedot konsumen dari kompetitor. Tapi bukan tanpa risiko. Yaitu kalau kompetitor masuk.”
“Kami berhitung positioning kami di mana. Kita tahu target segmennya siapa. Yamaha harus punya speed dan akurasi siapa sasaran yang tepat,” paparnya.
Disinggung soal Yamaha yang merupakan perusahaan raksasa dengan kapasitas produksi, penjualan dan jaringan besar, Abidin tidak tutup mata dengan kondisi saat ini yang berbeda.
“Dulu kita bisa 45 %, kondisinya tidak seperti sekarang. Kompetitor saat itu tidak memberi pilihan,” ucapnya.
Lantas dengan riuhnya penjualan NMAX, Aerox dan XMAX apakah Yamaha akan terus mempertahankan momentumnya dengan menggelontorkan model ‘di luar dugaan’ lagi?
“Ide sih banyak. Kita nunggu saat yang tepat. Kaya memasak, apakah perlu menaruh gula dan garam sekaligus atau bergantian. Kita wait and see,” pungkasnya.
Ya, kita wait and see apa lagi nih yang dibikin Yamaha. (Otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR