Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tips Libur Lebaran, Waspada ‘Parkir’ Di Kondisi Mesin Menyala

erie - Kamis, 22 Juni 2017 | 22:16 WIB
No caption
No credit
No caption

Jakarta-Perjalan liburan lebaran memang rentan kemacetan

Kalau sudah begitu, ‘parkir’ di jalanan dengan kondisi mesin hidup jadi hal yang harus diantisipasi. 

Perhatikan Dua Hal 
Dalam kondisi harus parkir dengan keadaan mesin menyala. 

Ada dua hal yang mesti diperhatikan. 

Selain emisi gas buang kendaraan, faktor lain adalah kejahatan dari luar kendaraan. 

Terutama saat berhenti di rest area atau SPBU kan.

Soal emisi gas buang, bisa dibilang hampir semua kendaraan yang beredar saat ini telah dilengkapi catalytic converter (CC). 

Perangkat ini bertugas menyaring gas beracun yang dihasilkan mesin. 

Alhasil, emisi yang dihasilkan rata-rata sudah jauh di bawah ambang batas. 

Tetapi selama kinerja mesin masih standar dan normal, rasanya sangat kecil kemungkinan untuk keracunan. 

Memang, selama menggunakan mesin dengan pembakaran dalam. 

Pasti akan ada emisi yang dihasilkan, walau hanya sedikit. 

Efek jeleknya, ini yang sulit dihindari saat peak season,  kalau berlangsungnya dalam jangka waktu lama.

Waspada Lokasi 
Walau emisi gas buang selalu terawat, tetap mesti waspada karena bukan tak mungkin ada sebagian gas buang ini yang masuk ke kabin melalui celah-celah dalam kendaraan. 

Hal yang mesti diwaspadai lagi saat parkir, adalah efek asap dari kendaraan lain. 

Artinya, coba dilihat dulu, apakah ada kendaraan lain, terutama yang lokasinya persis di samping atau depan, yang juga sedang parkir dalam kondisi mesin menyala. 

Walau mesin sehat, tapi tidak ada yang bisa tahu kondisi mesin kendaraan lain.

Dalam kondisi terpaksa harus parkir dengan mesin menyala. 

Harus ciptakan ruang kosong terbuka minimal 10 persen dari kabin. 

Mudahnya, buka saja jendela yang terdekat dengan hidung sekitar 10 cm.

Lalu, parkir upayakan maksimal 30 menit dalam kondisi mesin menyala. 

Itu untuk meminimalisir resiko ada gas buang yang menumpuk dalam kabin. 

Kalau merasa bukaan jendela terlalu besar, jumlah tersebut masih bisa dibagi. 

Jadi, misalkan ada 2 penumpang dalam kabin. 

Buka saja masing-masing jendela terdekat sebesar 5 cm.

Hal ini bertujuan agar udara dalam  kabin bisa bersirkulasi dengan udara luar. 

Jadi, walaupun ada sedikit emisi gas buang yang sampai masuk. 

Tapi tidak akan menumpuk dalam kabin yang bisa membuat penumpang kehilangan kesadaran.

Bahayanya kalau sampai CO2 terkumpul dalam kabin. 

Gas ini tidak berbau dan efeknya bikin orang seperti  mengantuk. 

Jadi, kalau terasa mengantuk setelah parkir. 

Coba saja dulu untuk keluar kabin dan menghirup udara luar.

No caption
No credit
No caption
Sempatkan sesekali buka jendela, buat sirkulasi dan juga pantau bau asap knalpot
No caption
No credit
No caption
Perhatikan jarak dengan kendaraan lain saat parkir dengan mesin hidup
Servis rutin bikin asap knalpot terjaga emisinya

 

Editor : erie

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa