Jakarta-Bagi yang menjalani liburan lebaran tanpa membawa mobil perlu juga menyiapkan penyimpanan kendaraannya.
Harus selalu berada dalam ‘pengawasan' supaya tidak didatangi mahluk tak diundang.
Tenang, yang dimaksud disini bukanlah maling, tapi tikus.
Bagi yang belum bepergian masih ada waktu.
Karena hewan pengerat ini bisa jadi ‘tersangka’ utama yang harus diwaspadai saat merambah garasi yang tak dijaga.
Sangat menyebalkan sebab memiliki kemampuan merusak yang cukup tinggi.
Belum lagi kotorannya juga bau dan berbahaya.
Pertama, perhatikan kondisi seputaran garasi itu sendiri.
Tempat-tempat sampah sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu sebelum pergi.
Garasi juga dibersihkan dari kotoran dan barang-barang tak berguna.
Akan lebih manjur jika tidak menyimpan barang apapun di garasi.
Jika area sekitar sudah dibersihkan, giliran pada kendaraannya.
Tikus senang dengan ruang yang kotor dan gelap.
Berarti jangan biarkan ruang mesin atau ruang manapun gelap dan kotor.
Cuci bersih kendaraan terlebih dahulu sebelum ditinggal.
Membersihkan setiap bagian di ruang mesin secara detil akan sangat membantu.
Kalau kesulitan menjangkau ruang sempit, gunakan kaos kaki membalut tangan.
Sehingga bisa lebih menjangkau setiap bagian. Dengan ruang mesin yang bersih, tikus enggan untuk bersemayam di lokasi tersebut.
Untuk mobil yang memiliki selector embusan AC, sebaiknya jangan diposisikan mengambil udara luar.
Tetap pada posisi sirkulasi udara kabin saja.
Sebab jika posisi udara luar, maka katup akan terbuka dan bisa menjadi jalan masuk tikus ke kabin.
Kalau sampai tikus lolos, bukan saja ruang mesin yang kotor, tapi kabin juga ikut-ikutan kotor serta bau.
Agak sulit untuk menghilangkan bau kotoran tikus yang sudah hinggap di kabin.
Ada juga cara menghalau tikus, pasang jebakan berupa lem, sama seperti yang ada di pasaran.
Kemudian dengan menyimpan racun berupa umpan yang diletakkan pada ruang mesin.
Keduanya harus ditempatkan pada lokasi yang baik. Jangan sampai mudah jatuh, sebab kalau jatuh justru akan mengotori kendaraan atau area garasi.
Cara berikutnya dengan menyimpan kapur barus di ruang mesin.
Sebarkan saja kapur barus tersebut, baik yang berukuran besar ataupun kecil.
Namun, jangan menyimpan di depan saluran udara masuk.
Karena kendaraan akan selalu dalam keadaan diam, maka memanfaatkan kapur barus yang bisa digantung juga lebih baik.
Editor | : | erie |
KOMENTAR