Vietnam - Setelah model konsepnya meluncur pertama kali di pameran EICMA 2016, kemudian tampil perdana di Asia Tenggara melalui eksibisi Bangkok Motor Show 2017, Honda X-ADV akhirnya dijual di pasar motor Vietnam lewat sebuah show room khusus big bike.
Skuter gambot bergenre adventure ini dibanderol dengan harga VND 500 juta atau sekitar 293,5 juta dalam kurs rupiah. X-ADV dijual langsung oleh Importir Umum (IU) yang berbasis di kota Ho Chi Minh.
Belum diketahui secara rinci varian warna apa saja yang bakal dijual di Vietnam, namun berdasarkan foto-foto yang dipublikasikan autopro.com.vn, terlihat X-ADV dengan warna putih dan kombinasi grafis merah-hitam yang pasti dijual.
( BACA JUGA : Nih Detail Kaki-kaki All New Yamaha R15, Sekokoh Sport Bike 250 cc )
( BACA JUGA : Honda Luncurkan Cliq, Skutik Murah Rp 8 Jutaan! )
Sedikit info, X-ADV merupakan genre baru sepeda motor Honda yang menggabungkan fungsionalitas dan kepraktisan ala motor skutik dengan ketangguhan dan daya tahan di segala medan tipikal motor off road.
Skuter ini memiliki dimensi cukup besar, dengan lebar 910 mm, tinggi jok 820 mm, ground clearance 162 mm, dan berat 238 kg, serta kapasitas tangki bahan bakar 13 liter.
Dari sektor dapur pacu, Honda X-ADV dibekali mesin paralel twin-silinder, liquid-cooled, berkapasitas 745cc, dengan sistem girboks diambil dari model NC700/750.
Soal performa, mesin tersebut mampu menyemburkan tenaga maksimum 54 dk pada 6.250 rpm dan torsi puncak 68 Nm di 4.750 rpm. Sedang konsumsi bahan bakarnya, menghabiskan rata-rata 3,64 liter setiap menempuh 100 km.
X-ADV dibekali pelek jari-jari stainless steel dengan lingkar ring 17 inci di depan dan 15 inci di belakang. Selanjutnya, disc brake 310 mm, dengan kaliper 4-piston di depan plus ABS, disematkan sebagai peranti keselamatan.
Dari segi fitur, Honda X-ADV memiliki windshield yang bisa disetel hingga 5-tingkat, sistem pencahayaan LED di seluruh lampu, dan panel instrumen full digital yang atraktif.
Setujukah jika Honda X-ADV dijual Indonesia? (Otomotifnet.com)
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR