Jakarta-Pemeriksaan kendaraan bukan hanya pada saat ingin melakukan perjalanan saja.
Tapi sesudahnya juga perlu dilakukan, hal ini untuk memastikan kalau kendaraan yang habis dipakai masih dalam kondisi baik.
Kalau pun ada yang tidak beres, dapat diketahui lebih cepat sebelum bertambah parah serta menjalar ke bagian lainnya.
Berikut ini beberapa item yang sejatinya dicek setelah melakukan perjalanan jauh atau turing.
Mesin
Sebagai sumber utama penggerak motor, mesin sudah sepatutnya mendapatkan perhatian lebih setelah melakukan perjalanan jauh.
Medan yang tidak menentu dapat membuat beberapa part kotor dan harus dibersihkan.
Sebaiknya langsung lakukan servis ringan, dengan membersihkan karburator atau throttle body, cek kondisi filter udara, busi, dan oli.
Untuk motor skutik ada tambahan untuk servis bagian CVT-nya.
Untuk motor injeksi, sebaiknya lakukan servis dengan metode infuse.
Itu akan memperlancar semprotan injektor serta merontokkan kerak yang ada pada kepala piston dan kubah head.
Untuk motor yang menggunakan pendingin cairan coba cek kondisi radiator, dianjurkan pakai cover untuk melindungi kisi-kisinya dari lontaran kerikil.
Tapi jangan sampai memakai cover yang dapat menghambat angin, karena tidak dapat mendinginkan mesin secara sempurna.
Kemudi
Untuk memeriksanya dengan cara motor dalam posisi standar tengah, kemudian pegang tabung suspensi lalu coba goyangkan.
Kalau oblak atau terlalu keras maka komstir harus dibuka.
Kaki-kaki
Bagian ini juga menjadi fokus utama, terutama suspensi, bisa dengan memperhatikan pada bagian asnya.
Jika ada oli pada as suspensi, bisa dipastikan kalau ada kebocoran pada silnya.
Jangan dibiarkan, karena dapat membuat as baret dan berakibat biaya reparasi makin membengkak.
Selanjutnya cek kondisi ban, pelek dan kampas rem.
Cek kondisi laher roda, ini sering bermasalah apalagi setelah menerabas kondisi jalan yang rusak dan berlubang, sebaiknya langsung ganti sepasang sebelum bertambah parah.
Cek juga kondisi angin juga perlu jangan sampai terlalu keras atau terlalu kempes, ukuran depan 29–30 psi dan belakang 30–33 psi, tiap motor bisa berbeda tergantung besarnya ban.
Ketebalan kampas depan juga harus dilihat bisa ditengok, minimal ketebalannya 1,5–2 mm.
Kelistrikan
Kalau ini berkaitan dengan fungsi keseluruhan lampu-lampu dan switch pada setang.
Semua lampu dicek dan dipastikan menyala sesuai funsinya, begitu juga dengan switch-nya jangan sampai ada yang tidak berfungsi.
Selain itu pastikan juga kalau tegangan aki masih berada di atas 12 volt, jangan sampai 11 atau bahkan 10 volt, bisa tidak kuat menggerakkan dynamo starter.
Jika aki tekor, masih bisa diselamatkan dengan dicharge, tapi kalau sudah soak berarti aki sudah tidak bisa diselamatkan.
Cek, Setel, Lumasi
Pemeriksaan ini bisa dimulai dengan cek volume minyak rem, bisa bahaya nih kalau minyak rem sampai kurang atau bahkan kosong.
Volume minyak rem bisa dilihat pada master rem, biasanya ada garis yang menunjukkan lower yang artinya batas terendah.
Jangan sampai minyak rem berada di bawah garis itu, seharusnya minyak rem tidak akan habis kalau tidak ada kebocoran.
Selanjutnya cek volume air radiator pada tabung reservoirnya, supaya motor tidak mengalami overheat.
Rem belakang yang masih menggunakan teromol, bisa dikencangkan sendiri dengan memutar mur pengunci atau menggunakan kunci pas 12 mm.
Untuk mengetahui kampas belakang yang sudah tipis atau habis, bisa dilihat dari jarum yang berada tepat di gerigi paha rem.
Rantai sebagai penerus daya dari masin menuju roda belakang jangan sampai ketinggalan, letaknya yang berdekatan dengan roda membuatnya lebih cepat kotor.
Terutama jika pengemudi usai melewati jalan berdebu dan bertanah, sebaiknya lumasi menggunakan chain lube yang sudah banyak dijual di pasaran, agar tetap lentur dan tidak keriting.
Kaliper cakram sebaiknya ikut dibersihkan, jangan sampai piston macet atau debu memakan cakram.
Sebaiknya kaliper dibersihkan terutama jika habis terkena banjir dan jalan yang berlumpur, karena akan membuat piston kaliper macet dan kotoran yang menumpuk akan menggerus cakram.
Editor | : | erie |
KOMENTAR