TANGERANG - Saat melaju kencang dengan putaran mesin tinggi, pasti suhu mesin akan meningkat drastis.
Makanya dibutuhkan sistem pendinginan yang optimal, agar suhu mesin terjaga ideal.
Bukan hanya mengandalkan peran radiator, sistem air flow untuk mendinginkan panas radiator dan mesin pun juga dibutuhkan.
Ini yang benar-benar jadi konsentrasi para engineer Honda R&D Co., Ltd. Jepang, dalam merancang engine thermal management Honda Civic Type R.
Seperti yang digambarkan Hideki Kakinuma, Chief Engineer and Assistant Large Project Leader of Civic Type R Honda R & D Co., Ltd., saat mempresentasikan spesifikasi teknik sport car seharga Rp 995 juta tersebut.
Tampak arah aliran udara dari depan yang menabrak bagian fascia, diarahkan sebisa mungkin untuk fokus mendinginkan kisi-kisi radiator di balik gril dan bumper, lewat desain gril dan moncong
Sementara udara yang mengalir di atas kap mesin, diarahkan menuju corong udara perangkat turbonya.
Nah, aliran udara panas yang keluar dari kisi-kisi radiator dan permukaan mesin, diempas ke belakang lewat kolong mobil.
Makanya, meski digeber lama, performa mesin 2.000 VTEC Turbonya gak ngedrop-ngedrop.
Mobil ini memiliki tenaga sebesar 310 PS/6.500 rpm dengan torsi maksimal 400 Nm di 2.500 - 4.500 rpm
"Terbukti jadi yang tercepat di sirkuit Nurburgring, Jerman yang terkenal di kalangan pembalap F1, trek lurusnya sangat menyiksa mesin," bilang Jonfis Fandy, Direktur Penjualan dan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM). (Otomotifnet.com)
Editor | : | toncil |
KOMENTAR