Jakarta - Promotor balap asal Indonesia punyga gagasan menyewa sirkuit Sepang, Malaysia.
Helmy Sungkar, sang promotor yang punya gagasan menyewa sirkuit yang berada di Malaysia itu lantaran faktor sedih.
Dari perasaan sedih inilah memicu nalurinya sebagai promotor berpengalaman untuk membuat event.
“Sedih melihat F1 Malaysia berakhir."
"Padahal Indonesia mau bikin sirkuit aja susah. Ini (Sepang) yang ada malah dilepas,” ujar Helmy Sungkar (1/10) lalu.
Kemudian untuk apa ide menyewa sirkuit Sepang tersebut?
“Terpikir untuk menyewa sirkuit buat World Touring Car Championship,” terang Helmy.
“Promotornya dari kita, nanti ada pembalap Indonesia yang turun dengan status wildcard.”
“Sebagai pemilik sirkuit, ada juga wakil dari pembalap Malaysia.”
Helmy lantas bicara impiannya Sepang akan meriah oleh penonton dan pembalap Indonesia.
“Gimana nggak keren tuh kalau banyak pembalap dan penonton kita di sana?”
“Ah, langsung sembuh nih kalau sampai terwujud,” pungkas Helmy yang selama ini memiliki riwayat diabetes.
Sosok Helmy Sungkar sudah lebih dari 40 tahun malang melintang di ranah promotor balap di Indonesia.
Baik balap motor maupun mobil pernah digarap pria yang membawa bendera Trendypromo Mandira (TPM) ini.
Sementara itu sirkuit Sepang, diresmikan Maret 1999 oleh PM Malaysia Mahathir Mohammad saat itu
Menyelenggarakan MotoGP sebulan setelah diresmikan dan menggelar balap F1 Oktober di tahun yang sama.
Sirkuit modern karya Hermann Tilke ini memiliki panjang 5,543 km.
Pentas F1 Malaysia, Minggu (1/10) lalu, menjadi pentas terakhir jet darat di semenanjung Malaka itu.
Persoalan tak dilanjutkan keriaan F1 di Malaysia gara-gara penonton lokal Malaysia yang terus menurun dan ongkos penyelenggaraan F1 yang mahal banget. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR