Otomotifnet.com - Di Indonesia motor trail memang memiliki penggemar tersendiri.
Hal tersebut setidaknya terlihat dari banyaknya motor trail yang wira-wiri dijalan, khususnya Kawasaki KLX.
Karena hanya memang Kawasaki yang sampai saat ini bermain sendiri di pasar trail.
Meski memiliki harga yang cukup tinggi, yakni sekitar Rp 35 juta untuk KLX berkapasitas 150 cc, dan Rp 63 juta untuk versi 250 cc.
Nyatanya pemilik dari sang motor penggaruk tanah tersebut cukup banyak, khususnya versi 150 cc.
Penggunaan pengabut bahan bakar jenis karburator, semestinya memang menjadi salah satu kelemahan yang dimiliki KLX.
(BACA JUGA: Video : Yuk Lihat Kawasaki H2 Berenang Terobos Banjir)
Meski tidak berpengaruh besar terhadap performa, namun secara teknologi, karburator memang jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan injeksi.
Mulai dari konsumsi bahan bakar, hingga gas buang yang dihasilkan, injeksi memang dipandang unggul dibanding karburator.
Tetapi itu untuk motor jalan raya. Alasan Kawasaki setia dengan karburator adalah kepraktisan.
Terutama ketika dipakai melintasi jalan off-road atau ekstrem.
Lalu akankah KLX masih setia dengan karburatornya?
(BACA JUGA: Kawasaki Ninja ZX-10 RR Enggak Lolos SNI 'Cuma' Gara-Gara Ini)
Dilansir dari motorcycledaily.com, Kawasaki ternyata telah mengaplikasikan sistem pengabut bahan bakar injeksi terhadap trail mereka, KLX 250, yang beredar di Amerika Serikat.
Lalu kapan kira-kira KLX Indonesia juga disematkan sistem injeksi?
Hingga saat ini pun Kawasaki Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda apapun.
Kalau kalian sendiri gimana, lebih suka KLX versi karburator atau injeksi?
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR