Sayangnya, hal tersebut masih berupa klaim.
Belum bisa dibuktikan dengan mengkomparasinya.
BACA JUGA: Valentino Rossi Kok Takut Cabut Dari MotoGP, Ada Apa Gerangan?
Namun, paling tidak patut diapresiasi semangat pengembangan mobil listrik yang secara mandiri dilakukan oleh ITENAS.
Pengembangan mobil listrik EVHero dilakukan dari nol, termasuk perakitan sasis dan bodi.
Kontrol sistemnya dibuat dengan konfigurasi loop terbuka.
"Iya kita pakai loop terbuka yang memungkinkan membagi arus listrik sesuai kebutuhan pedal gas."
"Dikenal juga dengan sistem proportional integral differential," beber Tarsisius Kristyadi.
Selain itu, sudah dibekali juga dengan fitur regeneratif braking.
Yakni pengisian daya listrik secara regeneratif ketika mobil melambatkan laju pengereman, yang disimpan dalam kapasitor khusus.
Mirip seperti power bank, namun diisi saat mobil melakukan pengereman memanfaatkan energi kinetik pengereman.
BACA JUGA: Arti Stiker Jetbus HD? Nggak Berarti Bus Itu Pakai Mesin Jet Lo....
Untuk bobot totalnya sebesar 1 ton.
"Itu sudah termasuk 4 penumpang di dalam."
"Kalau berat kosong sekitar 850 kg."
"Berat 1 unit baterai adalah 40 kg, kita pakai 6 unit secara seri," ujar Denny 'Demang' Komarudin, selaku Chief Engineer EVHero ITENAS. (Otomotifnet.com)
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR