Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.
Jika per terlalu empuk atau lembut dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang terutama saat berada di tikungan.
Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.
(BACA JUGA: Begini Nasib Bocah Sok Mau Wheelie Pakai Skutik, Simak Videonya)
Sedangkan hidraulik berfungsi untuk mempengaruhi kecepatan kerja dari per.
Jika hidraulik disetting soft maka oli dapat mengalir dengan mudah.
Tapi jika disetting terlalu empuk maka suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.
Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.
Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.
Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek dan bikin pembalap nggelosor.
Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.
Managing tyre wear: Springs and hydraulics in harmony with the rear tyre ???? pic.twitter.com/BFTPkEKupH
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 26, 2017
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR