Dari akun Instagram @adityawild, terungkap sebuah fakta bahwa ada akses motor untuk ke bandara dengan menggunakan jalur pejalan kaki.
Namun, untuk lewat di sana, motor harus diangkat dan preman tersebut mematok tarif Rp 10.000 untuk satu motor.
Gila, Motor Dipalak Rp 10 ribu Sama Preman Bandara Soekarno-Hatta, Petugas Ke Mana Aja?
Semenjak tahun 2014, pintu akses Bandar Udara Soekarno-Hatta ditutup untuk menunjang jalur Kereta Api Bandara.
Penutupan akses M1 bandara ternyata menjadi ruang bagi para preman sekitar untuk meraup penghasilan dengan memanfaatkan masyarakat pengendara motor.
Akibat tertutupnya jalur tersebut, pengendara motor yang akan menuju bandara dialihkan melewati perimeter selatan dari Tangerang.
Rute yang harusnya ditempuh sekitar 10 menit pun kini menjadi 30-40 menit.
(BACA JUGA: Bikin Melongo, Harley Saksi Sejarah Ini Disebut Eks Cakrabirawa, Dilepas Harganya Tembus Setengah Miliar!)
Akun @adityawild, berbagi cerita mengenai praktik liar preman yang 'memalak' pengendara motor agar dapat ke bandara tanpa harus memutar.
Memanfaatkan akses pintu M1 yang tertutup, preman sekitar menjebol akses sepeda motor dengan menggunakan jalur pejalan kaki.
Karena adanya pagar pembatas, motor yang ingin lewat harus diangkat dan preman menarik tarif Rp 10.000 per motornya.
Dari perhitungan kasar akun tersebut, para preman bisa meraup untung hingga ratusan juta.
1 motor = 10 detik
1 motor = 10.000
1 menit = 6x10.000 = 60.000
1 jam = 60x60.000 = 3.600.000
Anggap waktu optimum mereka dalam 1 hari adalah 4 jam (2 jam pagi, 2 jam sore)
1 hari = 4x3.600.000 = 14.400.000
Anggap dalam 1 bulan, efektif 20 hari kerja
1 bulan = 20x14.400.000 = Rp 288 juta!!!
Bahkan, saat peak season @adityawild memprediksi preman-preman tersebut dapat meraup Rp 300 jutaan!
Terlebih jika gosip tariifnya akan naik menjadi Rp 20 ribu benar.
Masyarakat yang terkena imbas praktik premanisme tersebut pun akhirnya membuat petisi mengenai akses pintu M1 tersebut yang bisa diakses di sini.
Editor | : | Taufan Rizaldy Putra |
Sumber | : | Instagram/@adityawild |
KOMENTAR